Dabo,LP(5/3) – Kemarin, Minggu (4/3) kios-kios penjualan BBM di Singkep dan sekitarnya secara serentak membuka kios mereka. Ini sesuai permintaan pihak Disperindag Lingga, yang saat ini dibawah komando Sa’ad, yang baru saja menggantikan Plt Disperindag Lingga, Jabar Ali. Tugas berat rupanya sudah menyambut Sa’ad, pasca dilantik. Masyarakat menunggu dengan harap, apa yang dapat dilakukannya sebagai orang nomor satu dijajarannya untuk membenahi carut marut kelangkaan BBM di Lingga sejak pertengahan tahun lalu.
Adapun Sa’ad, mulai ambil ancang-ancang. “Kita sudah bentuk tim khusus yang anggotanya berasal dari unsur terkait seperti kecamatan, kepolisian dan tentunya dari masyarakat sendiri. Setiap kios menerima jatah BBM sesuai rekomendasinya,” janjinya. Kata dia, untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan BBM yang cukup krusial ini perlu pembenahan signifikan. Secara internal pihaknya akan membenahi staf dan administrasi pegawai yang membidangi. Salah satunya, tentu pemberian rekomendasi yang harus benar-benar sesuai dengan jatah, besaran stok perwilayah, dan setiap kios harus ada surat izin tempat usaha (SITU).
“Kita telah memanggil distributor dan minta kejelasan, kemana saja BBM disalurkan selama ini, untuk penertiban administrasinya,” jelasnya kepada wartawan. Menurut dia, agar ada pemerataan mengingat jumlah penduduk atau kendaraan relatif lebih banyak di Singkep, maka distribusi BBM-nya akan diterima 50-60 persen lebih banyak. Tentu untuk rekomendasi delivery order (DO) akan ditertibkan, dan pemohon harus berkoordinasi dulu dengan kecamatan,” ujarnya. Bahkan pihaknya mensinyalir adanya penyimpangan rekomendasi, seharusnya untuk solar dan minyak tanah, malah digunakan untuk bensin.
Tak kurang, AKBP Moch Khozin yang juga baru dilantik menjabat Kapolres Lingga, langsung menurunkan personilnya di kios-kios yang dianggap rawan untuk mengawasi lancarnya penyaluran BBM, dan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diingini. Dari pantauan LINGGA POS, di lapangan, begitu pendistribusian di mulai, kios-kios sudah didatangi pembeli. Akibatnya, tentu saja pemilik kios kewalahan melayani langganan dadakan. Hal ini terjadi di semua kios yang tersebar di Singkep dan sekitarnya.
Hanya sekitar 2 jam saja, premium (bensin) di beberapa kios tersebut ludes terjual. Masing-masing kios menjual dengan berbagai variasi, perliter, perbotol dengan harga Rp10 ribu. “Kita cuma dapat dua drum saja, isinya pun belum sempat di cek, biasanya paling 175 liter saja. Jadinya memang tidak cukup,” ujar pemilik kios disekitaran Dabo Lama, sembari menutup pintu kiosnya. Begitu pula di beberapa tempat, sekitar pukul 09.00 WIB buka, pukul 11.30 wIB sudah pada tutup, dan menunggu dua minggu lagi saat pendistribusian BBM kembali di mulai. Seperti diketahui, jumlah kios di tiga kecamatan ini (Singkep, Singkep Barat dan Lingga) sekitas 714 kios yang sudah ada rekomendasi. Hitung saja berapa kebutuhan rill kosumsi BBM di Lingga dari SPBB Junaidi, sementara Senayang dengan AMPS tersendiri. Hingga berita ini diturunkan, belum ada lagi penambahan kuota BBM untuk Lingga, atau masih menerima sebanyak 28.000 kl solar, sedangkan premium sebanyak 420.000 kl yang dipasok dari Pertamina, Tanjunguban. (arn,bp,hk)