Dabo, (LP) – Kantor Disperindag Lingga, di Dabo Singkep, tak henti disambangi tamu dadakan. Ini terjadi sejak beberapa bulan lalu, sejak ‘kehadiran’ BBM di Lingga menjadi masalah yang tak terselesaikan. Belasan orang sopir angkutan umum (angkot) yang tergabung dalam organisasi Metro Trans Singkep, mendatangi kantor Disperindag Lingga, di Jalan Garuda, Dabo, Selasa kemarin. Kedatangan mereka tak lain tak bukan meminta kebijakan segera pihak terkait agar suplai BBM untuk kebutuhan angkot dapat kembali stabil seperti semula.
Diperkirakan, sebanyak 70 angkot tidak dapat beroperasi secara normal sejak BBM langka di Lingga, khususnya di Dabo Singkep dan sekitarnya, hal yang tidak terjadi separah itu di Daik, Senayang dan bahkan di Singkep Barat. Hanya tak sampai 2 jam kios penjualan BBM buka langsung tutup, dan menunggu 2 minggu lagi baru kios buka lagi saat penyaluran BBM tiba.
Ini terjadi tanpa ada perubahan bahkan sejak tengah tahun 2011. Pemilik kios beralasan mereka hanya terima 2 drum saja dari agen, yang 1 drumnya berisi sekitar 180 liter saja.
Adapun sopir angkot minta kebijakan atau rekomendasi agar Disperindag dapat menyediakan kios BBM Khusus yang melayani sopir angkot dan agar mengeluarkan premium yang masih tersisa diperuntukkan kepada 70 angkot yang tidak dapat melakukan aktivitas mereka.
Sekretaris Disperindag Lingga, Dadang Setia Budi, berjanji akan mengeluarkan sisa penyaluran BBM 10 drum untuk para sopir. Sisa ini, kata Dadang adalah sisa kuota premium yang akan dibagikan kepada masyarakat. Dijelaskan, Kecamatan Singkep dapat kuota 620 drum premium yang disalurkan kepada masyarakat. Pada Senin (19/3) diterima 440 drum, sisanya 180 drum direncanakan masuk pada Senin (26/3). “Sepuluh drum akan diprioritaskan untuk kebutuhan sopir angkot yang diambil dari kuota 180 drum pada 26 Maret nanti,” ujar Dadang. (arn)