Jakarta, (LP) – Gubkepri HM Sani didampingi Sekdaprov Kepri Suhajar Diantoro dan Kepala Bappeda Kepri Robert Iwan Loriaux, telah menandatangani MoU dengan Menpera H. Djan Faridz di kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (3/4). Penandatanganan itu juga dilakukan secara bersamaan dengan Mendagri Gamawan Fauzi, Dirut Perumnas dan Dirut BRI dengan disaksikan oleh Menko Kesra Agung Laksono. MoU tersebut berisikan perjanjian kerjasama pembangunan rumah murah untuk PNS di 57 kabupaten/kota di Indonesia.
Direncanakan, Pemprov Kepri akan membangun sebanyak 1.000 unit rumah murah untuk PNS dan akan direalisasikan pada 2013 dengan membangun tahap pertama 500 unit. Seluruhnya akan dibangun 200 ribu unit rumah murah di berbagai kabupaten/kota.
Menurut Sani, pembangunan rumah tersebut akan dibangun di Dompak. “Di Dompak tersebut tersedia kawasan untuk perumahan 40 hektar,” ujar Sani. Dikatakan Agung Laksono, rumah bagi PNS itu senilai Rp25 juta dan yang termahal Rp75 juta. Tetapi dijelaskan Djan Faridz, sesuai instruksi presiden SBY, adalah dengan menyediakan rumah murah dengan harga Rp25 juta saja.
Suhajar Diantoro mengatakan, untuk Kepri, kisaran harga rumah murah yang akan dibangun antara Rp30 juta-Rp35 juta dengan angsuran diupayakan seringan mungkin. “Kita usahakan tidak lebih dari Rp500 ribu,” kata Suhajar usai penandatangan MoU, sembari menambahkan, untuk pelaksana pembangunan proyek tersebut adalah dari BUMN Perumnas.
Djan Faridz berharap pihak Perumnas tidak mengambil keuntungan besar. Bahkan para bupati/walikota diminta untuk meringankan biaya lainnya di luar harga rumah, seperti biaya pemasangan listrik, sertifikasi dan IMB. “Saya minta untuk sertifikasinya dapat digratiskan,” kata Djan. Senada dikatakan Sani, nantinya pihaknya akan memberikan kemudahan perizinan untuk pembangunan rumah murah untuk PNR dan juga bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan mempertimbangkan akan mengeluarkan surat edaran untuk itu, kepada bupati/walikota . Sani juga mengatakan, setelah pembangunan rumah murah PNS, pihaknya akan melaksanakan pembangunan untuk masyarakau berpenghasilan rendah di Provinsi Kepri.
Gamawan Fauzi mengatakan, program ini adalah sebagai usaha pemerintah untuk terus memperbaiki kesejahteraan rakyat, mengurangi pengangguran dan dapat memperluas lapangan kerja. “Kalau pembangunan satu rumah menyerap sepuluh pekerja, maka untuk dua ratus ribu rumah dapat menyerap dua juta tenaga kerja,” kata Gamawan. (rasn,bp)