SURVEI : PELUANG PARPOL BARU PEMILU 2014, TIPIS

Tanjungpinang (LP) – Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Kajian Kebijakan Publik dan Politik Lokal (LK2PPL), Maret lalu, peluang partai politik (parpol) baru pada Pemilu 2014 di Tanjungpinang, tipis. “Terungkap dalam survei yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Parpol” sebanyak 9,97 perse masyarakat yang akan memilih parpol baru, sedangkan yang tidak memilih parpol baru sebanyak 55,26 persen, selebihnya tidak menjawab,” kata Direktur LK2PPL), Suradji, yang juga staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMRAH, Tanjungpinang, Jumat (6/4).

LK2PPL pada melakukan survei tersebut terhadap 400 orang responden yang dipilih secara acak dan bertingkau (multi stage random sampling). Responden yang dimintai pendapatnya berdomisili diseluruh kecamatan yang ada di Kota Tanjungpinang, baik laki-laki maupun perempuan.

Minimnya masyarakat yang akan memilih partai baru dalam Pemilu 2014, bisa dijadikan peringatan dini bagi parpol tersebut, seperti partai Nasdem, yang belakangan gencar melakukan pencitraan diri lewat media elektronik nasional. Strategi seperti yang dilakukan Nasdem ini kurang menarik bagi sebagian masyarakat yang saat ini mulai antipati atau pesimis, terhadap eksistensi parpol. “Hasil survei kami sama dengan data yang disampaikan lembaga survei nasional yang menyimpulkan, terjadi penurunan kepercayaan masyaraka kepada parpol. Ada baiknya parpol baru yang berharap mendapat berkah dari masyarakat dalam Pemilu 2014 lebih membuat program-program yang pro rakyat serta melibatkan masyarakat atas program tersebut. Menuru dia, bagi parpol yang sudah lanma ada sebelum Pemilu 2009, perlu lebih meningkatkan fungsi dan perannya sebagai media yanp pro kepada masyarakat. Sebab, kehadiran parpol baru akan menjadi acara bagi parpol lama.

” Oleh sebab itu kami berpendapat sudah saatnya parpol lebih menunjukkan “sense of cricis” atau rasa empati yang lebih, kepada masyarakat dan lebih meningkatkan kepercayaannya. Fungsi-fungsi parpol harus semakin massif dilakukan oleh pengurus parpol maupun anggota legeslatif yang terpilih dalam pemilu 2009 lalu,” imbuhnya. (tma,ant)