Makasar (LP) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengatakan pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp600 miliar untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada pertengahan April-Mer mendatang. “Anggaran yang kami siapkan untuk proses UN ini sebesar Rp600 miliar, dan anggaran itu untuk semua komponen UN,” ujarnya, di Makasar, Sabtu (7/4). Kata Nuh, anggaran sebesar itu bukan hanya untuk kertas ujian dan jawabannya, namun juga untuk mencetak soal, biaya pengawas, koreksi, dan lainnya.
Anggaran itu untuk membiayai puluhan juta anak sekolah yang akan melaksanakan proses UN dan anak didik dari SD, SMP hingga SMA dan sederajat akan dibiayai Rp50 ribu. “Anggaran sebesar itu bisa dipertanggunjawabkan, karena sudah didiskusikan dengan teman-teman di Komisi X DPR RI. Sudah ada hitung-hitungannya,” kata Nuh.
Mantan Rektor ITS itu berharap semua siswa yang mengikuti UN agar bisa mengerjakan soal dengan baik dan tidak berlaku curang, sehingga bisa lulus. Sebab konsekuensi curang dalan UN sangat berat. “Ini yang paling penting, setiap siswa harus bisa berlaku adil, dan tidak curang dalam melaksanakan ujian, karena meskipun lulus, tapi kalau curang maka akan menjadi beban moral. Terlebih lagi, jika ketahuan, dan itu akan ada sanksinya,” ujarnya.
Ia berharap, jika pelaksanaan UN setiap tahunnya bisa ditingkatkan dan upaya peningkatan itu bisa dilakukan dengan tiga rumusan, yaitu ‘tiga tepat’ (3-T). Tiga ketepatan yang dimaksud adalah ketepatan dalam distribusi soal, agar soalnya tidak tertukar, tepat waktu dan akhirnya tepat dalam hal jumlah soal. “Jika tiga rumusan 3-T ini terpenuhi, maka kualitas pelaksanaan UN pasti akan meningkat, karena biasanya bermasalah pada salah satu dari ketiganya,” tuturnya. (ant).