Jakarta, (LP) – Gagalnya pemerintah menaikkan harga BBM, mengakibatkan dana untuk rakyat miskin gagal dibagikan (jika BBM nair Armida. Kata dia, Menteri Keuangan sedang melakukan perhitungan ulang terhadap hal ini. Namun intinya pemerintah juga harus mempertahankan angka pertumbuhan ekonominya yang pada mulanya ditargetkan sebesar 6,7 persen menjadi 6,5 persen pada APBN-P. “Dalam implementasi APBN 2012 terkait harga BBM akan mengalami revisi karena bergesernya target pertumbuhan ekonomi mikro. Pertumbuhan ekonomi 6,5 persen dari 6,7 persen termasuk cukup optimis, namun target ini bukan hanya menjadi tujuan pemerintah pusat untuk mencapainya, tapi juga perlu dukungan pemerintah daerah,” paparnya.
“Tetapi penundaan pembagian dana itu tidak akan berpengaruh apa-apa karena dibagikan jika BBM mengalami kenaikan. Kenyataannya, BBM tidak jadi naik,” ujaflasi nasional pada angka 4,5-5 persen. “Diharapkan angka ini bisa disumbangkan dari berbagai daerah,” katanya.
Ditambahkan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan langkah kebijakan pengamanan APBN 2012 yang komplit, terutama untuk program jangka pendek supaya secara fiskal Indonesia bisa dalam kondisi aman. “Kita harapkan program ini bisa berjalan pada Mei depan. Termasuk prioritas peningkatan penerimaan,” katanya. (ph,ns,gc)