Jakarta (LINGGA POS) – Seleksi CPNS tahun 2012 diperkirakan bakal makin ketat. Dalam persiapan pengangkatan CPNS kali ini, pemerintah dalam hal ini Kementerian PAN dan RB berupaya meminimalisir kecurangan-kecurangan yang kerap terjadi. Karena itu pemerintah pusat mengundurkan dead line pengumpulan data CPNS baik dari tenaga honorer kategori 1 (K1) maupun pelamar umum, di akhir Maret menjadi April.
“Banyak sekali pengaduan masyarakat terkait tenaga honorer K1. Di daerah banyak sekali justru merasa diangkat malah tidak diangkat, tidak seharusnya diangkat malah diangkat, jadi Kemen PAN masih menunggu,” jelas Wamen PAN dan RB Eko Prasodjo. Eko menyebutkan, beberapa daerah yang paling tinggi jumlahnya antara lain Bima, Jeneponto, Minahasa, Dumai dan lainnya. Daerah yang terindikasi adanya pengaduan masyarakat, akan di cek ulang, diklarifikasi dulu. Karena itu, kata dia, kemungkinan jumlah tenaga honorer K1 yang lolos publikasi, bisa berkurang akibat banyaknya pengaduan masyarakat.
Pekan depan, tim pusat akan mengecek seluruh publikasi honorer K1 yang dilakukan Pemda. Langkah tersebut sebagai antisipasi jika BKD sengaja tidak melanjutkan laporan pengaduan masyarakat ke pusat. “Kami tetap aktif mengecek di lapangan,” kata Eko.
Sementara itu CPNS 2012 dari pelamar umum, juga akan diseleksi dengan ketat. Seperti diketahui, pemerintah berencana merekrut tenaga pendidik, tenaga medis dan tenaga mendesak atau tenaga kerja yang sangau dibutuhkan. Setelah pihaknya memvalidasi jumlapelamar umum, mereka akan mengikuti ujian CPNS. “Seperti UMPTN,” ujarnya.
Seperti tenaga honorer K1, dia juga belum bisa memastikan jumlah pelamar umum. Angka kuota CPNS 2012 dari pelamar umum tergantung dari jumlah honorer K1 yang lolos publikasi. Hingga saat ini, pemerintah pusat masih menunggu pelaporan dari BKD dan BKN untuk menetapkan honorer K1 lolos masa publikasi. “Kami belum bisa menentukan berapa prosentase pelamar umum. Kita masih menunggu data honorer K1-nya,” kata Eko.
Tahun ini pemerintah berencana mengalokasikan kuota CPNS sebanyak 134 ribu yang terdiri dari honorer dan pelamar umum untuk kategori yang dikecualikan dalam moratorium CPNS. Jumlah tersebut 38 ribu untuk kursi CPNS di pusat, 96 ribu untuk kursi Pemda dan sedangkan untuk honorer K1 yang dipublikasikan sebanyak 72 ribu. (jpnn)h