Jakarta, (LINGGA POS) – Perum Bulog berupaya menyerap sebanyak-banyaknya beras dari pasar dan berhasil merealisasikan pengadaan 2,32 juta ton beras dan gabah hingga akhir Juni lalu. Cukup untuk 9 bulan ke depan atau hingga Maret 2013. Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, realisasi penyerapan per semester I 2012 lebih tinggi dibanding 2007, 2008, 2010 dan 2011 dan cukup untuk kebutuhan nasional hingga Maret tahun depan.
Realisasi pengadaan itu, kata dia, dicapai dengan sejumlah strategi efektif, yaitu dorong tarik. Yaitu Pemda melaporkan lokasi dan panen, Bulog akan membeli ke lokasi tersebut dan menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menyerap beras atau gabah petani. Sedangkan insentif bagi petani adalah berupa ‘one day service’ diantaranya pembayaran dilakukan di hari yang sama.
Menurut Sutarto, saat ini pihaknya belum bisa menentukan apakah 2012 akan ada impor beras atau tidak karena produksi beras dalam negeri secara maksimal baru diketahui Agustus depan. “Penyerapan juga sudah disumbang oleh Gerakan Peningkatan Produksi Pangan (GP3K) berbasis korporasi dan karena harga beli Bulog tinggi,” papar mantan Dirjen Tanaman itu.
Kata dia, pihaknya berupaya menyerap secara optimal saat musim panen ke dua, karena pengadaan tersebut untuk stok hingga 2013. “Stok harus diperketat agar jangan sampai ada spekulan di situ,” kata Sutarto. Dalam pengadaan, pihaknya menghadapi kendala seperti musim hujan karena persoalannya ada di mesin pengering. Pemerintah telah menyiapkan Raskin ke-13 sebagai antisipasi kenaikan harga beras menjelang bulan suci Ramadhan. (id,alina,bsc)