Dabo, (LINGGA POS) – “Sekitar 6 persen kebutuhan pangan nasional untuk komoditas beras, gula dan kedelai akan disediakan Bulog agar stabilitas harga ditingkat konsumen dapat terjaga,” kata Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa. Sesuai dengan kebijakan ini, Hatta mengatakan, cadangan beras di Bulog yang sampai saat ini baru 500 ribu ton akan dinaikkan menjadi 2 juta ton atau sekitar 5-6 persen kebutuhan beras nasional yang mencapai 3,7 juta ton.
Untuk komoditas kedelai, Bulog harus mempunyai cadangan sebanyak 162 ribu ton dari kebutuhan nasional sebanyak 2,7 juta ton. Untuk gula rumah tangga, cadangan yang harus dimiliki Bulog adalah 156 ribu ton dari kebutuhan nasional yang 2,7 juta ton. “Dana yang disediakan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas Bulog tersebut sebesar Rp1,4 triliun dari kementerian pertanian,” kata Menko asal PAN ini.
Meskipun BPS memperkirakan produksi beras nasional akan surplus 2-3 persen, menurut Hatta, Bulog harus tetap ditingkatkan kapasitasnya dalam mengendalikan harga, karena di sisi lain Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan musim kemarau akan lebih panjang. “Bulog juga diberi kewenangan melakukan intervensi pasar jika harga-harga untuk ketiga komoditas itu naik tajam, yang akan dilakukan dengan tepat sasaran kepada pihak yang paling membutuhkan,” tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, dari segi produksi beras, dampak dari kekeringan belum mengkhawatirkan. Pihaknya akan memperbaiki jaringan irigasi yang mengalami kerusakan parah untuk menjaga stabilitas produksi pangan tersebut. “Dana yang dibutuhkan untuk irigasi nasional mencapai Rp21 triliun. Kami sedang bekerjasama dengan kementerian Pekerjaan Umum untuk menyelesaikan masalah irigasi ini,” kata Suswono, yang juga ikut hadir dalam rapat koordinasi tersebut. (ant)