Dabo, (LINGGA POS) – Ali al-Syukri, ilmuan dari Universitas King Fahd, Dhahran (Arab Saudi), memperkirakan gempa hebat tidak akan mengguncang Arab Saudi hingga seabad mendatang. Kepala Departemen Ilmu Astronomi ini mengungkapkan, getaran dalam lapisan Bumi di sekitar Saudi selama ini belum melebihi 4,5 skala Richter, seperti dilansir situs Arab News, Kamis (6/9).
Lindu dengan kekuatan 4,5 Richter tersebut terakhir kali menggoyang negeri Petro Dolar itu Ahad, pekan lalu. Gempa ini berpusau di Pulau Farasan, Laut Merah, dengan kedalaman 181 kilometer di bawah permukaan laut. Gambar satelit menunjukkan lempengan tektonik Arab dan lempengan gempa Afrika telah bergerak saling menjauh. Hal itu menyebabkan lapisan kerak bumi terpisah dan melebar ke arah selatan Laut Merah.
Syukri menjelaskan, gempa biasanya dirasakan oleh warga di sebelah barat dan barat daya Laut Merah. Sedangkan lindu-lindu ringan jarang dirasakan warga Saudi. Getaran bisa dirasakan kebanyakan karena pengeboran minyak dan penghancuran gunung batu. Saudi memiliki 50 stasiun pemantau gempa dan 150 pos lainnya. “Kemampuan untuk mengukur besaran getaran gempa bumi di Arab Saudi memang bisa dilakukan hingga 5000 kilometer,” kata Syukri. Dia memperingatkan pembangunan gedung-gedung tinggi menggunakan bahan berkualitas bagus sehingga tahan gempa. Sungguh beruntung, Saudi bebas dari gempa dahsyat. Setidaknya, Kabah bisa berdiri hingga seabad ke depan.
Dilanda Banjir.
Kabah, bangunan dengan tinggi sekitar 13,1 meter, pernah dilanda banjir besar pada masa Khalifah Umar bin Khatab. Dan pada tahun 1941 banjir juga pernah merendam Kabah setinggi 151 Cm termasuk Masjid Al-Haram. Hal itu terjadi mengingat pada masa itu memang karena tempat pembuangan airnya belum begitu bagus dan tertata dengan baik, apalagi kota Mekah berada persis ditengah lembah dengan dikelilingi perbukitan disekitarnya. (mdk,vim)