Dia memahami memang sulit bagi beberapa orang untuk mengerti mengapa AS tidak melakukan tindakan pencegahan agar film itu tidak dilihat oleh banyak orang. Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, pencegahan peredaran film itu, tentu adalah hal yang mustahil. “Kami tidak bisa menghentikan warga negara untuk berpendapat, betapapun menjijikkan pendapat itu,” katanya. – Dikatakan, film yang diunggah melalui video dan You Tube ini memiliki tujuan yang amat jelas, yaitu merendahkan suatu agama dan memprovokasi kemarahan. Namun, Hillary mengutuk kekerasan yang diakibatkan oleh penyebaran film ini dan mengapresiasi banyak umat Muslim di seluruh dunia yang berbicara mengenai isu ini. Tapi, kekerasan kata dia, tidak mendapat tempat dalam agama manapun dan sangat tidak dihargai dalam kehidupan beragama. “Islam seperti agama lainnya, menghargai martabat umat manusia,” sebut Hillary.
Akibat penyebaran film Innocence of Muslims di internet, menyebabkan kantor Kedutaan Besar AS di Benghazi, Libya di bakar masa dan Duta Besar AS Christopher Steven, tewas dirudal, termasuk tiga diplomat, dan beberapa staf keamanan. Unjuk rasa terjadi hampir di seluruh Timur Tengah, dan negara-negara Islam termasuk di Indonesia, meski dalam batas-batas yang masih bisa ditoleransi. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, sudah meminta You Tube untuk memblokir film kontroversial tersebut. Aktris Film Tuntut Sutradara.
Aktris Cindy Lee Garcia, salah satu pendukung film itu akan menuntut sutradaranya. “Ini membuatku gila,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Gawker, Rabu (12/9). Film ini jelas mendiskreditkan sosok Nabi Muhammad SAW yang dijunjung tinggi umat Muslim. “Sutradaranya bilang (saat syuting), ini hanya film biasa berlatar Mesir pada 2.000 tahun lalu,” ujar aktris asal Bakersfield, California, yang dalam film itu ia memainkan peran kecil sebagai seorang wanita yang menyerahkan anaknya kepada Nabi Muhammad untuk dinikahi. “Dalam film, bukan Muhammad peran yang ku tahu, tapi master George,” ujarnya merasa dibohongi.
Ternyata, hasil editing final film tersebut diakuinya sangat mengerikan. Terlebih setelah melihat dampak yang ditimbulkan dari film, yang semula diketahuinya berjudul Desert Warriors itu, dan diunggah di situs You Tube. (jk,tic)