Untuk kebutuhan transportasi udara tersebut menurut Ishak, setidaknya penerbangan perintis, salah satu yang dianggap ideal untuk wilayah ini. Hal ini dikarenakan untuk mengharapkan pesawat komersil agak sulit karena jumlah penumpang di Lingga belum menguntungkan secara bisnis. Pemkab Lingga kata dia, akan melobi pemerintah pusat agar dapat mengadakan jalur penerbangan perintis ke Lingga. “Kita akan lobi pusat supaya jalur penerbangan pesawat perintis Jambi-Dabo-Batam dan begitu pula sebaliknya dapat dibuka kembali. Kalau bisa kita minta penerbangan ada setiap hari,” ujarnya.
Dikatakan, saat ini pihaknya sedang melobi untuk membuka jalur pintas tersebut. Beberapa kemungkinan yang bisa dilaksanakan menyelenggarakan penerbangan perintis ini, adalah dengan memberikan seatblock bagi pesawat perintis yang akan beroperasi. “Direncanakan akan ada subsidi seatblock untuk pesawat perintis,” ujarnya.
Dengan adanya subsidi ini diharapkan ada penerbangan reguler yang bisa melayani masyarakat. “Pesawat jenis Cesna berpenumpang 12 orang sudah cukup, kami juga sudah melakukan pembicaraan dengan perusahaan penerbangan yang akan diajak untuk ke-perluan itu,” terang Ishak. Hanya saja, memang belum ada keputusan akhir dalam pembicaraan yang dilakukan. Jika disetujui oleh DPRD Lingga tahun 2013, rencana ini sudah dapat direalisasikan. Ini adalah upaya untuk merangsang penerbangan lain membuka jalur ke Lingga,” imbuhnya. (kbc)