(LINGGA POS) – Muharram kembali datang, membuka tirai pengharapan umat. 1 Muharram 1434 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 15 November 2012. Muharram adalah tahun baru bagi umat Muhammad. Sejarah tahun Hijriah adalah sejarah dimulainya pembentukan masyarakat Islam, setelah hijrahnnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Penentuan dan penanggalan tahun baru hijriah ini belum dimulai sejak itu, akan tetapi baru dicanangkan di masa Khalifah Umar bin Khatab ra. yaitu pada sekitar tahun 3-4 masa kekhalifahannya.
Pada masa itu, sahabat Abu Musa Al-Asy’ari menulis surat kepada Khalifah Umar bin Khatab, yang isinya khalifah memberikan beberapa kitab namun tidak tertera tanggalnya, lalu Umar ra mengumpulkan para sahabat dan bermusyawarah tentang penanggalan Islam. Sebagian berpendapat agar memberikan penanggalan seperti penanggalan ar-Qurthubi, sebagian berpendapau agar penanggalan Islam seperti penanggalan Romawi, ada pula yang mengusulkan di mulai berdasarkan hari dan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW serta ada pula yang berpendapat agar di mulai sejak masa hijrahnya Nabi Muhammad SAW. – Usulan yang terakhirlah yang kemudian sepakat diterima, karena dianggap dengan terjadinya hijrah itu telah membedakan antara yang hak dengan yang bathil. Setelah itu para sahabat bermusyawarah mengenai di bulan apakah sebaiknya awal tahun hijriah itu di mulai, apakah di bulan Ramadhan, bulan Rabi’ul Awal atau bulan lainnya. Khalifah Umar bin Khatab bersama sahabat Ali bin Abi Thalib ra mengusulkan agar di mulai di bulan Muharram, yaitu bulan suci setelah bulan Dzulhijah dimana umat Muslimio telah melaksanakan ibadah Haji sebagai penyempurnaan Rukun Islam. Lagi pula, di bulan Muharram ini kaum Anshar pertama kali melakukan baiat kepada Nabi Muhammad SAW. Maka ditetapkanlah tahun baru Islam (Hijriah) yakni pada bulan suci Muharram.
Sebenarnyalah, di masa sekarang ini tidak ada lagi alasan bagi kaum Muslim yang berada di negeri-negeri Islam untuk tidak menggunakan penanggalan Islam, Hijriah. Seharusnyalah tahun hijriah ini diperingati oleh kaum Muslimin dalam berbagai aktivitas seperti tabliq akbar, syukuran dan juga introveksi diri bagi kemuliaan Islam yang hakiki. Umat Muslim hendaknya semakin meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT sembari melakukan pembenahan, pembaruan terhadap amal-amal dan perbuatan baik serta memperbaiki dan meningkatkan hubungan silaturahmi dengan sesama manusia.
Pada hakekatnya, satu tahun berlalu, berarti satu tahun lebi dekat dengan kuburan. Nabi Muhammad SAW menganjurkan kaumnya untuk melaksanakan puasa pada bulan Muharram yang mulia, yaitu puasa sunnah pada tanggal 9 atau 10 Muharram. Puasa ini adalah puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan. Puasa sunnah ini akan menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya. “Puasa hari Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu,” (HR Muslim). Semoga Allah SWT memberikan kita tambahan hidayah dan taufikNYA agar senantiasa neningkatkan ketaatan di tahun baru hijriah ini dan menjadi manusia yang berpredikat Husnul Khatimah.
Hijriah adalah titik awal kebangkitan umat Islam dalam menyebarkan agama keseluruh pelosok penjuru dunia. 1 Muharram merupakan awal untuk perubahan saat proser hijriah berlangsung. Secara etimologi hijrah artinya berpindah, sedangkan menurut termilogi ia mengandung dua makna, yaitu hijrah makani dan hijrah maknawi. Hijrah makani bisa dikatakan hijrah secara fisik (berpindah dari suatu tempat yang kurang baik menuju ke suatu tempat yang lebih baik). Namun secara non fisik mengandung makna, berpindah dari nilai yang buruk menuju kepada nilai yang lebih baik (dari kebathilan menuju kebenaran. Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 143I Hijriah. (lam-alif)