Tanjungpinang, (LINGGA POS) – Gubernur Kepri HM. Sani berharap semua indikator Millenium Development Goals (MDGs) di Kepri bisa tercapai pada akhir 2014. Diketahui, dari 48 indikator tersebut telah tercapai sebanyak 24 indikator, dengan perincian 14 indikator akan tercapai, sementara 10 lainnya perlu perhatian khusus. Sani mengemukakan harapannya tersebut pada rapat pencapaian MDGs Provinsi Kepri di Kantor Gubernur, Dompak, Selasa (5/2). Hadir dalam rapat tersebut para bupati dan Walikota atau yang mewakili se- Kepri dan pejabat teras Pemprov Kepri lainnya.
Dari Kabupaten Lingga tampak hadir Sekda Lingga, Kamaruddin Sood. Disebutkan, untuk indikator yang sudah tercapai, melebihi persentase tingkat nasional. Antara lain, tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan, Keparahan Kemiskinan, Laju Pertambahan PDRB Per-Tenaga Kerja, Rasio Kesempatan Kerja Terhadap Penduduk Usia 15 tahun ke atas, Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan Pekerja Bebas Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja, dan indikator lainnya yang cukup signifikan, sesuai dengan harapan dan target capaiannya. Adapun ke-10 indikator yang perlu mendapat perhatian khusus adalah :
- Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat kosumsi minimum 1.400/Kkal/hari.
- Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat kosumsi minimum 2.000 Kkal/kapita/hari.
- Rasio APM perempuan/laki-laki di SMA
- Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun (semua cara)
- Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun (cara modern)
- Cakupan pelayanan antenatal (4 kali kunjungan)
- Prevalensi HIP/AIDS (persen) dari total populasi
- Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS
- Angka kejadian dan tingkat kematian akibat malaria, dan
- Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di pedesaan.
Diakui Sani, dari ke-14 indikator yang paling sulit ditangani adalah masalah penyakit mematikan HIV/AIDS, yang meskipun memang terjadi penurunan (dari posisi 3 besar menjadi di posisi 7 besar se-Indonesia) dimana hal ini terjadi mengingat lokasi daerah Kepri yang sangat strategis sehingga memudahkan mobilitas pendatang. (rasn,kb)