(LINGGA POS) – Peneliti dari Primate Research Institute di Kyoto University menemukan bahwa simpase bernama Ayumu dapat menggunakan kecerdasan untuk mengerjakan berbagai tugas. Bahkan, hewan mamalia ini bisa melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh manusia. Dilansir Voanews, Sabtu (16/2), penelitian ini menempatkan simpase untuk berada di depan monitor komputer. Hewan ini diberikan angka dari 1 sampai dengan 9 dalam pola acak. Simpase menyentuh nomor 1. Angka yang tersisa segera tersembunyi dibalik kotak putih. Ayumu bisa menyentuh tiap angka lainnya dalam ukuran 2, 3, 4 dan seterusnya. Peneliti mengatakan, daya ingat simpase lebih kuat, dimana manusia tak bisa mengingat lokasi di lebih dari beberapa angka.
Pada pertemuan tahunan di Boston, dari American Association for the Advancement of Science, peneliti Tetsuro Matsuzawa menunjukkan sebuah video yang mendemonstrasikan daya ingat simpase yang luar biasa. Tetsuro menunjukkan, meskipun manusia tak memiliki keterampilan ini, namun manusia memiliki kemampuan berbahasa. “Simpase begitu pandai menghapal hal-hal sekilas. Namun, kita dapat melihat hal dan memahami makna dari apa yang kita lihat,” kata Tetsuro. Suka Main Puzzle. Mirip dengan manusia, simpase ternyata menyukai permainan teka-teki seperti puzzle.
Berdasarkan penelitian Zoological Society London, Inggris, simpase akan mendapatkan rasa puas tiap kali memecahkan permainan sulit. Layaknya perasaan yang dirasakan manusia kala berhasil mengisi TTS, misalnya. “Kami menyiapkan tantangan untuk enam simpase di Kebun Binatang Whipsnade,. Hewan itu akan memindahkan dadu melalui pipa, hingga berhasil keluar dari lubang,” ujar Fay Clark, seorang peneliti, dikutip dari Mail Online, Selasa (26/2). Untuk permainan ini, tiap simpase akan dibantu dengan setangkai tongkat. Dengan ini, simpase bakal mengarahkan dadu sesuai kehendak mereka. “Simpase juga melakukan permainan yang sama dengan kacang Brazil,” tulis American journal of Primatology. Bila hewan lain tertantang bermain bila mendapat iming-iming imbalan makanan, tidak dengan simpase. Mereka seakan tak perduli apakah setelah bermain akan menerima hadiah camilan atau tidak. Bagi simpase, permainan teka-teki murni sebagai sebuah tantangan tersendiri. “Ini menunjukkan bahwa mereka mendapatkan rasa yang sama dengan manusia tiap menyelesaikan permainan ‘asah otak’,” ujar Clark. Untuk simpase di alam liar, mereka juga memainkan sejumlah teka-teki seperti mendaci makanan atau madu dalam batang pohon atau gundukan rayap. Dan permainan itu lebih menantang karena si simpase tak mendapatkan bantuan berupa tongkat atau apapun untuk menyelesaikan permainan tersebut. (fmh/okz,cd/t)