Solo (ANTARA News) – Pengamat sepak bola nasional Tondo Widodo menyatakan bahwa organisasi sepakbola dunia FIFA tidak berhal menghukum Liga Primer Indonesia (LPI) dan hanya asosiasi sepak bola Indonesia yang berwenang untuk itu.
“Yang bisa dilakukan FIFA adalah menegur PSSI. Selanjutnya PSSI memberi hukuman pada LPI. Saya kira itu sudah dilakukan,” katanya saat dikonfirmasi di Solo, Sabtu.
Menurut dia, jika asosiasi sepak bola dunia itu benar-banar memanggil PSSI untuk menjelaskan keberadaan kompetisi sepak bola diluar otoritasnya maka akan menguntungkan LPI selaku kompetitor.
Kompetisi sepak bola yang diprakarsai pengusaha nasional Arifin Panigoro, keberadaannya akan lebih dikenal, apalagi jika FIFA akan berperan dalam menyelesaikan kemelut persepakbolaan Indonesia ini.
“FIFA bisa saja membuka borok yang selama ini ada (pada) persepakbolaan Indonesia. Kondisi itu akan berpengaruh pada PSSI karena dinilai tidak bisa menangani permasalahan sepak bola,” katanya menambahkan.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Direktur Pengembangan FIFA Thierry Raggenass mengatakan akan memberikan sanksi kepada LPI jika kompetisi itu digulirkan yang alasannya kompetisi bentukan Arifin Panigoro itu bukan agenda resmi PSSI.
LPI yang merupakan tandingan Indonesia Super League (ISL) bentukan PSSI resmi digelar hari ini. Ada 19 klub yang turun dalam kompetisi ini yang tiga diantaranya adalah mantan klub ISL yang mengundurkan diri.
Tiga klub itu adalah Persema Malang, Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar. Untuk pertandingan pertama akan dibuka oleh Ksatria Solo XI melawan Persema Malang di Stadion Manahan Solo.