Jakarta, (LINGGA POS) – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menyebutkan realisasi penerimaan pajak per tanggal 15 Maret adalah Rp158 triliun atau baru 15,18 persen dari target penerimaan pajak dalam APBN 2013 sebesar Rp1,042 triliun. Kasi Hubungan Eksternal Ditjen Pajak Chandra Budi mengatakan, dibanding di periode yang sama 2012, realisasi penerimaan pajak per 15 Maret ini mengalami pertumbuhan sebesar 9,77 persen dari Rp144 triliun. Kata dia, pihaknya terus melakukan berbagai usaha agar penerimaan pajak sesuai target pada 2013 ini, terutama dengan melakukan perbaikan di tingkat internal, meningkatkan sistem informasi teknologi (IT), melakukan Sensus Pajak Nasional (SPN), sosialisasi pentingnya pajak bagi masyarakat dan melakukan program ekstensifikasi pajak. Diharapkan dengan membaiknya perekonomian dunia tahu ini akan memberi angin segar terhadap sektor pertambangan.
Penerimaan pajak tahun lalu hanya mencapai Rp835 triliun atau 94 persen dari target sebesar Rp885 triliun. Ini disebabkan antara lain karena tidak stabilnya perekonomian dunia sehingga sektor pertambangan turun dan berdampak pada penerimaan pajak. Dipaparkan evaluasi penerimaan pajak per tanggal 15 Maret 2013 berdasarkan jenis pajaknya adalah : realisasi penerimaan pajak penghasilan (PPh) Non Migas Rp84 triliun, realisasi PPh Non Migas ini tumbuh 1,76 persen dibanding 2012 sebesar Rp82 triliun. Sedangkan penerimaan pajak pertambahan nilai (PPn) dan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) Rp61 triliun. Realisasi penerimaan ini tumbuh 20,34 persen dari realisasi penerimaan PPn dan PPnBM 2012 sebesar Rp50 triliun. Sementara realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp270 miliar, turun 27 persen dibanding 2012 yang mencapai Rp373 miliar. Sedangkan realisasi penerimaan pajak lainnya sebesar Rp960 miliar, naik 17 persen dari2012 yang hanya Rp819 miliar. Penerimaan pajak PPh Migas Rp11 triliun, naik 24 persen dibanding 2012 yang sebesar Rp9 triliun. (c-05,wbp,bs)