(LINGGA POS) – Pada awalnya, keluarga Rasulullah SAW tidak jauh berbeda dengan yang lain. Beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwaylid RA (556-619 M), seorang saudagar kaya yang saat itu telah menjadi janda. Rasulullah telah bekerja sebagai manager ekspedisi perniagaan Khadijah sebelum menikahinya. Nabi menikah dalam usia 25 tahun pada tahun 595 M di Mekah, dan Khadijah 40 tahun, janda dari Abu Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzamy. Dari pernikahan ini Rasulullah SAW dikurniai putra Al Qasim dan Abdulla dan putri Zainab, Ruqoyyah, Ummu Khalsum dan Fatimah. Rasulullah SAW sangat mencintai serta menyayangi Khadijah sampai akhir hayatnya, dan kenyataannya Rasulullah hanya menikah lagi sepeninggal istri tercintanya.
Ada banyak kisah yang menceritakan betapa cinta dan sayangnya beliau kepada Khadijah. Fakta penting, adalah Khadijah adalah orang yang pertama sekali mengakui kerasulan beliau. Pernikahan-pernikahan beliau selanjutnya lebih dilatarbelakangi oleh beberapa hal, tetapi justru tidak ada yang didasarkan pada hawa nafsu belaka, seperti banyak dijadikan imej negatif para musuh Islam. Berikut ini adalah nama-nama dari ‘ummahatul Mu’minin’, yang memuat kronologi pernikahan Rasulullah dengan istri-istrinya sepeninggal Khadijah RA. :
– Saudah binti Zami’a RA (591-674 M), seorang janda dari Sakran bin ‘Amr bin Abdi Syams, yang turut berhijrah ke Habsyah(Abyssinia, Ethiopi). Beliau menikah pada 631 M ketika Saudah berusia 35 tahun. Rasulullah SAW menikahinya bertujuan untuk menyelamatkan Saudah dari kekafiran akibat menjanda, apalagi keluarga Saudah masih dalam keadaan kafir dan dipastikan akan dapat memengaruhi kembali jika tidak diselamatkan.
– Aisyah binti Abu Bakar RA (614-678 M). Saat menikah Aisyah baru berusia antara 6-9 tahun, namun mereka baru bercampur laiknya sebagai suami istri setelah Aisyah cukup umurnya (akil baliq). Beliau menikah pada Syawal tahun ke-11 dari kenabian atau setahun setelah menikahi Saudah atau 2 tahun 5 bulan sebelum Hijrah. Rasulullah SAW tak pernah menikah dengan seorang gadis selain dengan Aisyah. Pernikahan ini bertujuan untuk mendekatkan hubungan silaturahminya dengan keluarga Abu Bakar Siddiq, yang adalah sejatinya sahabat utama beliau. Abu Bakar Siddiq kemudian adalah Khalifah pertama setelah Baginda SAW wafat.
– Hafsah binti Umar bin khatab RA (607/648-665 M). Hafsah adalah seorang janda dari Khunais bin Hudzaifah yang gugur sebagai syahid dalam Perang Badar. Beliau menikah tidak lama setelah usai Perang Badar (tahun ke-3 Hijriah). Rasulullah SAW menikah dengan Hafsah lebih sebenarnya menghormati ayahanda Hafsah, yang tak lain adalah Umar bin Khatab RA, Khalifah kedua setelah Khalifah Abu Bakar Siddiq RA. (bersambung Jumat depan)