(LINGGA POS) – Gunung Fuji (Fujisan) di Jepang, areal sawah kuno bertingkat di China, kota gurun Agadez di Niger, gunung Etna di Italia, Pasir Laut di Namibia, peninggalan bersejarah di Kaeson, Korea Utara, dan bukit Forts di Rajasthan, India, dinobatkan sebagai situs baru warisan dunia (World Heritage) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dalam pertemuan tahunan, Sabtu (22/6-2013). Fuji, gunung tertinggi di Jepang (3.776 meter) adalah salah satu destinasi wisata yang paling dikenal di negara itu. UNESCO menyebut puncak gunung Fuji yang tertutup salju telah mengilhami para seniman dan penyair serta menjadi objel ziarah selama berabad-abad. Komite Warisan Dunia UNESCO dalam tahun sidang ke-37 di ibukota Kamboja, Phnom Penh, mengklarifikasikan sebagai situs warisan budaya. “Kekaguman yang membentuk megah Fujisan dan aktivitas gunung berapi intermiten telah menjadi sumber ilham dan berubah menjadi praktik keagamaan yang menghubungkan Shinto dan Budha, manusia dan alam,” sebut dokumen UNESCO menjelang sidang.
Gunung Fuji menginspirasi seniman pada awal abad ke-19 untuk menghasilkan gambar yang melampaui budaya dan membuatnya terkenal di dunia serta memiliki pengaruh besar pada perkembangan seni rupa Barat. Fuji terletak sekitar 100 kilometer sebelah barat daya Tokyo, terakhir meletus pada 300 tahun yang lalu. Gambar puncaknya menghiasi literatur pariwisata yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri dan merupakan situs Jepang ke-17 yang akan ditorehkan UNESCO. UNESCO mengadakan pertemuan tahunan selama 10 hari di Phnom Penh guna menimbang dan memutuskan 31 situs lainnya ke dalam daftar Warisan Dunia. Kota bersejarah Agadez di Niger, yang dipandang sebagai ‘pintu gerbang ke padang gurun’ dibangun pada abad XV, menjadi persimpangan yang luar biasa dalam lalu lintas perdagangan. Menjadi saksi sejarah awal terbentuknya pusat budaya trans-Sahara, mencakup sebuah Masjid dengan menaranya yang mengesankan. Uniknya, bangunan-bangunan di Agadez di buat dari batu bata lumpur yang dikeringkan oleh matahari.
Berikutnya, areal sawah bertingkat Honghe Hani di selatan Provinsi Yunnan, China yang mencermikan cara yang luar biasa interaksi dengan lingkungan dimediasi oleh sistem irigasi pertanian terpadu. “Sawah diukir dari sebuah hutan lebat pada 1.300 tahun lalu oleh warga Hani menjadi teras irigasi yang menghadap lembah sempit,” sebut UNESCO. Dibeberapa tempat dapat dilihat sebanyak 3.000 teras yang dibuat di lereng pegunungan Ailao.
Peninggalan bersejarah di Kota Kaesong, Korea Utara (Korut) dan setidaknya 12 objek di kota itu yang didirikan abad ke-10, memiliki makna sejarah penting antara lain istana, benteng pertahanan, jembatan Sonjuk dan sekolah berusia 700 tahun, juga masuk dalam Warisan Dunia terbaru. Kaesong, ibukota Korea di masa Dinasti Koryo tahun 900-an hingga akhir abad ke-14 dan dianggap dinasti yang pertama kali mempersatukan semenanjung Korea sehingga memberikan identitas pada bangsa Korea. Menurut UNESCO, peninggala Kaesong sebagai testimoni luar biasa dari penyatuan peradaban Koryo. Kota ini sempat masuk dalam wilayah Korea Selatan. Namun, sepanjang perang Korea (1950-1953), kota itu dikuasai pemerintah Pyongyang dan bertahan di wilayah Korut hingga perang usai. Monumen-monumen tersebut berhasil selamat dari serangan saat perang dan terletak beberapa kilometer dari kawasan industri yang dioperasikan bersama oleh kedua negara pada masa itu. (ph,afp,k)