Solo, (LINGGA POS) – Sebuah kitab suci Al Quran berukuran besar dengan panjang 150 Cm, lebar 250 Cm dan tebal mencapai 130 Cm, dan dengan berat sekitar 200 kilogram, terpampang di Masjid Fatimah, Solo, Jawa Tengah. Uniknya, Al Quran langka yang telah berusia ratusan tahun tersebut, seluruh hurufnya ditulis dengan bahan mirip kertas semen serta dengan prada atau tinta emas. Sementara covernya terbuat dari kulit unta yang didatangkan khusus dari Arab Saudi. Konon, Al Quran ini merupakan warisan dari seorang pengusaha di Solo dan telah dibuat pada zaman pemerintahan Raja Keraton Surakarta Hadiningrat Paku Buwono X, atau sekitar tahun 1800. Imam Masjid Fatimah, Muhammad Thamrin mengatakan, Al Quran itu sudah ada sejak masjid milik keluarga pembatik terkenal Danarhadi itu diresmikan pada 2004. “Al Quran ini hadiah dari seorang sahabat yang juga memberikan wakaf masjid ini, yaitu keluarga Batik Danarhadi. Ini sebuah kebanggaan, walaupun sehari-harinya tetap disimpan dengan bungkusan plastik,” ujar Thamrin dirilis dari Merdeka, Minggu lalu.
Thamrin menuturkan, Al Quran tersebut memang selalu di simpan pada hari-hari biasa. Namun, saat Ramadhan selalu dipajang di bagian dalam masjid. Dan meski sudah berusia ratusan tahun, bukan berarti Al Quran ini hanya sebagai pajangan belaka. Justru setiap hari terutama menjelang waktu berbuka puasa, Al Quran ini selalu di baca para jamaah. Ukuran hurufnya yang besar memudahkan bagi siapa saja untuk membaca ayat-ayatnya, meski harus berdiri. “Berdasarkan penelitian tim yang kami bentuk dan dibantu Hafidz Al Quran dari Masjid Agung Keraton, Al Quran ini sebenarnya lengkap isinya atau 30 jus, 144 surat dan 6666 ayat. Hanya saja perlu disisipi kalau akan menjadi Al Quran secara utuh, karena penulisannya belum sempurna waktu itu,” terangnya. Namun, mengenai siapa penulis dan tahun berapa sejatinya Al Quran itu dibuat, pihaknya, aku Thamrin, masih terus melakukan penelitian. Yang pasti, kepada sesiapa pun yang ingin melihat atau membaca Al Quran tersebut, dipersilahkan datang ke Masjid Fatimah di Jalan Dr. Radjiman, Singosaren, Solo, Provinsi Jawa Tengah. (mdk/tts)