(LINGGA POS) – Qiyam Ramadhan adalah istilah lain dari shalat Tarawih dan termasuk dalam qiyamul lail, yang menjadi kebiasaan para orang shaleh. Shalat Tarawih hukumnya sunnah muakaddah (yang dikukuhkan) beradasarkan hadist dari Aisyah RA. Disebutkan, Rasulullah SAW shalat di masjid lalu diikuti oleh orang banyak. Pada hari kedua diikuti lebih bannyak lagi, yang kemudian pada hari ketiga para sahabat juga banyak yang berkumpul. Namun, Rasulullah SAW tidak keluar. Pada pagi harinya beliau bersabda, “Aku telah melihat apa yang kamu sekalian lakukan, tidaklah ada yang mencegahku untuk keluar kecuali karena takut shalat Tarawih diwajibkan atas kamu,” (Muttafaq alaih). Ibadah ini merupakan tararrub kepada Illahi Yang Maha Agung. Al Hafidz Ibnu Rajib berkata, “Seorang mukmin pada bulan Ramadhan menggabungkan dua jihad untuk melawan nafsunya; jihad siang hari melalui puasa, dan jihad malam hari melalui qiyamul lail. Barang siapa yang menggabungkan dua jihad ini, maka pahalanya akan diberikan tanpa hitungan.” Keutamaan Tarawih. Anjuran qiyam Ramadhan dan keutamaannya banyak disebutkan dalam berbagai hadist. Diantaranya, “Barang siapa yang menunaikan qiyam Ramadhan dengan keimanan dan mencari pahala dari Allah SWT maka dosanya yang terdahulu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim).
Menurut Ibnu al-Mundzir, dosa-dosa yang diampuni itu meliputi dosa besardan dosa kecil. Sedangkan Imam Nawawi dalam kitabnya Fath al-Bari menyebutkan, dosa yang akan dihapus melalui shalat malam adalah dosa kecil dan bisa memperingan dosa-dosa besar. Batasan Rakaat. Rasulullah SAW tidak membatasi jumlah rakaat shalat malam. “Umar RA dan para sahabat melakukan shalat Tarawih 20 rakaat selain witir. Shalat malam 2 rakaat, 2 rakaat, apabila salah seorang dari kamu khawatir masuk waktu Subuh, menutupnya dengan witir 1 rakaat.” (HR Bukhari). Dalam hadist ini tidak ada pembatasan rakaat. Dan, mereka adalah generasi yang paling memahami sunnah Rasulullah SAW. Selama Ramadhan kita harus berusaha maksimal menunaikan Tarawih setiap malam dengan berjamaah sampai usai, agar mendapatkan pahala qiyamul lail semalam suntuk. Abu Dzar meriwayatkan dari Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menumaikan qiyam bersama imam (berjamaah) sampai selesai, maka ditulis pahala shalat malamnya semalam suntuk.” (HR Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani). Hadist ini dalil disyariatkannya qiyamul Ramadhan dengan berjamaah. Ini merupakan sunnah Rasulullah SAW yang diikuti oleh para Khulafaur Rasyidin dan sahabat. Rasulullah SAW 11 Rakaat. Dalam riwayat Aisyah RA disebutkan, Rasulullah SAW mendirikan qiyamul lail sebanyak 11 rakaat sekitar 5 jam. Bahkan, terkadang seluruh malam digunakan beliat untuk qiyamul lail dengan 1 rakaat sekitar 40 menit. Para salafiah shalih berusaha memperpanjang rakaat qiyam Ramadhan sambil mengkhatamkan Al Quran. Setiap malam wajib bersungguh-sungguh mendirikan Tarawih ini, terlebih pada malam-malam 10 hari terakhir Ramadhan untuk menanti Lailatul Qadar. “Barang siapa qiyam pada malam al-Qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala Allah SWT, maka akan diampuni semua dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Bukhari dan Muslim. Alhamdulillah, semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapat kemuliaan Ramadhan. Amin ya Rabbilalamin. (kh ahmad satari/rol)