Bekasi, (LINGGA POS) – Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengungkapkan pertumbuhan Masjid di Indonesia dalam 20 tahun terakhir adalah paling rendah, dibandingkan dengan pembangunan tempat ibadah umat beragama lainnya di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Menag saat memberikan sambutan dalam Munas III Front Pembela Islam (FPI) di Asrama Haji, Bekasi, Kamis (22/8) lalu. Pertumbuhan pembangunan Masjid di seluruh Indonesia hanya sebesar 64 persen saja. “Sangat jauh jika dibandingkan dengan pembangunan gereja Katolik yang mencapai 133 persen, gereja Protestan 153 persen, Vihara umat Budha 450 persen, dan rumah ibadah umat Hindu sebesar 350 persen,” sebut Suryadharma Ali.
Menurutnya, rendahnya pertumbuhan pembangunan Masjid lebih disebabkan faktor kemiskinan. Maka tidaklah aneh banyak ditemui pengumpulan dana (sumbangan, red) pembangunan Masjid masih dilakukan dengan turun ke jalan atau ke rumah-rumah penduduk. “Kalau ngecrek, baru bisa dapat dana untuk membangunnya dalam 4-6 tahun. Sehingga kalau selesai diresmikan struktur bangunannya sudah rapuh,” katanya.
Dia juga merasa prihatin dan mengaku dari kementeriannya (Kementerian Agama RI) sendiri, tidak punya dana yang memadai untuk ikut membantu meningkatkan pembangunan Masjid, termasuk untuk tempat ibadah umat beragama lainnya di Indonesia. “Kementerian tidak mempunyai kemampuan dana untuk membangun rumah ibadah baik itu Masjid, gereja ataupun vihara,” tambahnya.
PERANGI KEMISKINAN.
Karena itu, Menag berharap agar arah perjuangan (syiar,red) Islam FPI juga dilakukan untuk mengentaskan segala permasalahan di kalangan umat Islam termasuk dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan itu sendiri. Jadi, bukan hanya berjihad pada satu medan saja. “Banyak cara untuk mencapai kemenangan umat. Omong kosong mau menang perang, tapi kita mengabaikan pendidikan, mengabaikan ekonomi dan mengabaikan politik,” jelasnya.
Menag setuju unttk meragamkan misi perjuangan umat Islam dan saling berbagi tugas dengan pemerintah. “Ada kepentingan lain yang tidak boleh kita abaikan, pendidikan kita masih tertinggal,” ingatnya. (as,eh/vn)