(LINGGA POS) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyiapkan penambahan 6.000 dokter spesialis baru pada 2014 untuk daerah-daerah terpencil. Menurut Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron, Indonesia masih membutuhkan dokter spesialis sebesar itu dari jumlah saat ini sekitar 4.000 orang yang mendapatkan pembiayaan (beasiswa) untuk finalisasi. Hal itu dikatakan Ghufron usai Sosialisasi dan Koordinasi Program Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan, di Hotel Acacia, Jakarta, Senin (16/9) dikutip dari Antara. Setelah menjalani pendidikan para dokter spesialis dapat segera kembali ke daerah, sehingga terjadi pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. “Dan juga mereka (dokter spesialis ini) dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah,” kata Ghufron. Ghufron berharap pemda dapat membuat situasi yang tepat agar mereka merasa betah di daerah dan dapat bekerja optimal. Difasilitasi agar layanan kesehatan meningkat baik akses maupun kualitasnya. Diperkirakan, Indonesia memang masih kekurangan sebanyak 12.000 dokter umum. Namun, diprediksi dapat dipenuhi melalui 73 fakultas kedokteran yang dapat menghasilkan 5.000-7.000 dokter setiap tahunnya. “Artinya, untuk dokter umum dengan rasio 1 : 40 pada 2014 kami optimis tercapai,” terangnya.
KEPRI MILIKI 1.000 DOKTER. Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, saat ini Kepri memiliki 1.000 dokter umum maupun dokter spesialis. Ini artinya, 1 dokter melayani 2.500 penduduk (1 : 2.500) atau dari jumlah penduduk Kepri saat ini sekitar 2,2 juta jiwa dan untuk Kepri setidaknya 1 dokter dapat melayani sekitar 2.200 penduduk dari standar yang telah ditentukan. Para dokter itu terdiri dari dokter intensif 75 orang, dokter keluarga 115 orang dan selebihnya dokter yang sudah eksis selama ini. Sedangkan jumlah dokter spesialis di Kepri sekitar 300 orang yang tersebar baik di kota hingga daerah pedesaan dan pesisir.
RS TYPE C/RS INTERNASIONAL. Lebih lanjut diperinci Tjetjep, Rumah Sakit (RS) di Kepri sudah cukup merata di kabupaten/kota seperti RS type C, di Natuna 1 unit, Anambas 2 unit, LINGGA 2 unit termasuk RS Lapangan, Bintan 2 unit, Karimun 2 unit, Bintan 2 unit, Tanjungpinang 3 unit, dan Batam 12 unit. Sedangkan jumlah klinik ada sekitar ratusan, utamanya di Batam apalagi para dokter juga buka praktek pribadi. Sedangkan RS berskala internasional terdapat di Batam seperti RS Awal Bross, RS Badan Pengusahaan Batam, RS Budi Kemuliaan, RS Elizabeth, RSUD Embung Fatimah dan di Tanjungpinang RS Umum Provinsi (RSUP) di Batu 8 Tanjungpinang. (l6)