Batam, (LINGGA POS) – Kota Batam, Kepri pada 20-21 September ini akan menggelar ajang internasional bertajuk ASEAN Jazz Festival 2013, tepatnya di Harbour Bay, Batam. “Ini adalah tahun keenam acara serupa digelar dalam rangka mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) cross-border visitor jelang tutup tahun 2013,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwandar di Jakarta, Rabu (18/9), dikutip dari Antara. Kementerian Parekraf berusaha membidik wisman kunjungan lintas batas negara melalu kegiatan, yang nota bene digelar di wilayah perbatasan.
BERBAGAI GENRE. Para musisi jazz Indonesia dan manca negara akan membawakan genre musik jazz mulai dari swing, funk, acid, fusion sampah ke jazz etnik dengan nuansa pemandangan laut disekitar kawasan Pelabuhan Harbour Bay, Batam. “Ini akan menjadi bagian dari program unggulan untuk mempromosikan pariwisata sekaligus sarana meningkatkan industri-ekonomi kreatif. Salah satunya dengan adanya perpaduan unik jazz dengan alat tradisional angklung,” kata Sapta. Para musisi jazz yang ambil bagian dalam ASEAN Jazz Festival 2013 ini antara lain Yuri Yo (diaspora Indonesia asal Australia), Jeremy Tordjman (Perancis), Aslan Burhan (Turki), Steve Thornton (Malaysia),Fabian Lim (Singapura), berkolaborasi dengan musisi jazz ternama tanah air Rieka Roeslan, Barry Likumahuwa, Sierra Soetedjo, Sandi Winarta, Agam Hamzah, Adi Darmawan, Nita Aartsen, Glen Dauna Jazz Quintet, Naseem Nahid, serta Dwiki Dharmawan World Peace Band, dan grup jazz asal Aceh Moritza Thaher Trio, wakil dari Jawa Timur Surabaya All Star’s Big Band featuring Ita Purnamasari. Tak ketinggalan, tuan rumah Batam yang menampilkan musisinya yaitu Tjepy and Friends, Malay Kadenza, Unveiled, KGC dan Ardhya, yang khusus dipersembahkan oleh Wonderful Keppri. Acara keseluruhan festival dikemas dalam tiga panggung, yaitu Wonderful Indonesia Stage, Jazz Indonesia Stage, dan Wonderful Keppri Stage. TARGET 1,250 JUTA WISMAN. Disebutkan, selama ini wisman dari Singapura dan Malaysia adalah yang paling dominan sebagai segmen pasar utama Kota Batam dan Kepri, termasuk dari Korea Selatan, Filipina, India dan Jepang. Pariwisata adalah penopang perekonomian wilayah ini. Tercatat, pada 2012 devisa pariwisata yang masuk melalui Batam mencapai US$ 480 juta, jika dihitung sebesar US$ 359 per turis per hari. “Jumlah kunjungan wisman pun turis meningkat sejak 2010 mencapai 1,1 juta orang dan tahun ini ditargetkan sebanyak 1,250 juta orang,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri. (ds/an)