Tanjungpinang, (LINGGA POS) – Gubernur Provinsi Kepri HM Sani memimpin upacara peringatan Hari Jadi Provinsi Kepri ke-11 tahun 2013 di kantor Gubernur, di Pulau Dompak, Selasa (24/9). Hadir dalam kesempatan tersebut Konsulat Jenderal RI dari negara tetangga Singapura dan Malaysia, FKPD Kepri, tokoh-tokoh BP3KR seluruh Indonesia, kepala daerah dan Ketua DPRD kabupaten/kota se-Kepri, tokoh masyarakat, pimpinan Bank, pimpinan OKP, ormas dan undangan lainnya. Pada peringatan Hari Jadi Provinsi ke-11 ini juga ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Kepri dengan Universitas Dirgantara berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengabdian kepada masyarakat dan jasa keprofesian pendidikan, juga MoU antara Pemprov Kepri dengan Pemkab Anambas tentang pembangunan dan pengembangan bandara Letung serta penandatanganan 17 prasasti terkait sarana dan infrastruktur yang dilaksanakan pada 2012, antara lain prasasti pembangunan kantor dan sekolah baru yang tersebar di 7 kabupaten/kota, prasasti penggunaan Pasar Ikan higienis di Tanjungpinang, gedung cold storage dan air blast freezer di Anambas, pembangunan Balai Benih Ikan di Penghujan, Bintan, dan pembangunan pelabuhan bongkar muat di Karimun.
PENGHARGAAN. Pemprov Kepri juga sempena Hari Jadi Provinsi Kepri di usianya ke-11 tahun ini memberikan berbagai penghargaan kepada para pihak yang dianggap berjasa dalam memberikan kontribusinya, utamanya dalam pembangunan baik secara individu, instansi dan kepada pengusaha yang telah memberikan andil dan peran serta dalam pembangunan daerah. Bupati Kabupaten Bintan, Ansar Ahmad, menerima penghargaan atas keberhasilannya dalam penyelenggaraan pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN), yang untuk pertama kalinya di tetapkan di Kepri. Sedangkan penghargaan untuk pengusaha atau perusahaan berupa CSR Award 2013 diberikan kepada 7 perusahaan di Kepri, antara lain PT Mc Dermott, PT Batamindo Investement, Conoco Philips, PT Jamsostek, PT Citra Mas Grup. Pemprov Kepri juga menyerahkan bantuan dana pembinaan penyelenggara pemerintahan kecamatan dan desa, dan hadiah kepada para pengelola arsip terbaik di lingkungan SKPD di lingkungan Pemprov Kepri.
AKSI UNJUK RASA. Namun, pada hari yang sama, pengurus dan anggota dari DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kota Tanjungpinang, melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kepri, saat mana sedang berlangsung sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi Provinsi Kepri di gedung wakil rakyat tersebut. Dalam orasinya mereka minta agar gubernur dan wakil gubernur Kepri mengevaluasi pelaksanan pembangunan di Kepri sesuai dengan visi dan misi yang telah diusung sebelumnya. Dinilai, pelaksanaan pemerataan pembangunan di daerah ini belum terwujud. “Kami melihat kegiatan pembangunan selama ini belum dapat mensejahterakan masyarakat Kepri,” sebut Ketua DPC GMNI Kota Tanjungpinang, Askarmen Harun, yang juga selaku Korlap aksi tersebut. Disebutkan, dari potensi pencurian ikan di Kepri mencapai hingga Rp5 miliar, kalau dimaksimalkan maka setidaknya dapat menambah APBD kepri triliunan rupiah. Termasuk keberadaan Bank milik Kepri sendiri yang sudah sangat mendesak dalam operasional APBD kabupaten/kota yang memanfaatkan Bank Riau yang nota bene adalah milik Provinsi Riau. Para pengunjuk rasa juga menyinggung pembangunan jembatan Dompak yang terkendala padahal sudah menghabiskan dana sebesar Rp225 miliar, alih-alih akan ditambah lagi menjadi Rp418 miliar tanpa evaluasi dan belum jelas pertanggung jawabannya. APBD KEPRI 2013 Rp 3 TRILIUN. “Selama sebelas tahun usia Provinsi Kepri, tentu ada kemajuan yang dicapai, dan itu dimulai dari awalnya APBD Kepri yang sebesar Rp 140 miliar. Sekarang (2013) ini, Alhamdulillah, sudah mendekati angka sebesar Rp 3 triliun,” kata Ketua DPRD Kepri, Nur Syafriadi dikutip dari Batam Pos, Senin (23/9). (ran,af)