Reno, (LINGGA POS) – Surat yang dikirim oleh seorang prajurit Perang Dunia II untuk putrinya, akhirnya diterima oleh sang putri. Namun, pada tujuh dekade atau 69 tahun kemudian setelah surat itu ditulis. Peggi Eddington-Smith, menerima surat yang ditulis oleh ayahnya, sang prajurit bernama John Eddington, bersama dengan penghargaan Bronze Star dan Purple Heart dalam sebuah upacara penuh emosi, Sabtu (21/9). Ayah yang tak pernah ditemuinya itu menulis surat itu sepanjang tiga halama, tidak lam setelah Eddington-Smith Jr lahir dimana tidak lama setelah prajurit asal Italia itu tewas dalam menjalankan tugasnya di medan perang pada Juni 1944. Dia mengirim surat itu saat berada di Texas sebelum dikirim ke Eropa. Peggi mengaku senang dan bangga saat menerima surat yang membuat dia merasa lebih dekat dengan ayahnya yang sebelumnya tidak dikenalnya kecuali melalui foto-foto belaka sejak dia dilahirkan. Apalagi, ibunya selalu bersedih setiap dia menanyakan kabar tentang ayahnya tersebut. “Saat ini memberi saya lebih banyak pengetahuan mengenai siapa ayah saya sebenarnya. Dia menumpahkan perasaannya lewat surat ini. Saya sangat terharu,” ujar Peggi.
Surat itu ditemukan oleh Donna Gregory bersama sejumlah memorabilia Perang Dunia II lainnya pada 1999 atau 14 tahun yang lalu, saat dia membersihkan rumah kakek suaminya di Arnold, St Louis. John Eddington mendevotasikan curahan hatinya di halaman pertama suratnya untuk istrinya dengan menulis, dirinya berharap istrinya tidak menganggap dirinya bertindak konyol karena mengirim surat kepada seorang anak yang belum bisa membaca. Dua halaman berikutnya diperuntukkan buat putrinya tercinta. Eddington menulis, meski dirinya tidak akan bisa bersama Peggi dan ibumya selama beberapa waktu, dirinya ingin agar Peggi tahu bahwa dia selalu mengingat putrinya itu. Tulisnya, “Saya sangat mencintaimu. Ibu dan ayahmu akan berusaha keras memberikan segalanya untukmu. Kami akan selalu memberikan seluruh cinta kami.” Dan kemudian menutup surat itu dengan menulis, “Saya mencintaimu dengan seluruh jiwa dan raga untuk selamanya. Ayahmu yang tercinta”. (k24)