Jakarta, (LINGGA POS) – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menuntaskan agenda utama reformasi dalam 15 tahun terakhir. Presiden juga mengingatkan netralitas TNI dalam Pemilu 2014. “Sejak tahun 1988, TNI telah secara sungguh-sungguh dan konsisten melakukan reformasi internalnya,” kata Presiden dalam amanatnya pada Peringatan HUT ke-68 TNI di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (5/10) pagi. Dikemukakan Presiden, kini sejarah mencatat bahwa jalan panjang reformasi TNI telah menunjukkan hasil yang nyata. TNI telah kembali kepada jati dirinya, kepada fungsi dan tugas pertahanan negara, yaitu menjaga kedaulatan dan integritas wilayah NKRI. “Semua capaian ini tentu harus terus kita jaga dan pertahankan,” tegas SBY.
TETAP JAGA NETRALITAS TNI. Terkait dengan penyelenggaraan Pemilu Legeslatif dan Pilpres pada 2014, Presiden meminta agar netralitas yang telah dibuktikan TNI pada Pemilu sebelumnya, yang merupakan hasil dari reformasi yang dijalankan, harus dapat pula di wujudkan pada Pemilu tahun depan. “Pastikan keberpihakan TNI tegak lurus kepada kepentingan bangsa dan negara. Karena hanya dengan cara itulah TNI akan semakin dipercaya dan menjadi bagian dalam proses pematangan demokrasi di Indonesia,” tutur Presiden. Pada bagian lain pidatonya, SBY menyatakan, kemanunggalan TNI-Rakyat adalah sumber kekuatan utama TNI dalam mengemban tugas-tugas negara. Sejarah mencatat, TNI lahir, tumbuh dan berkembang bersama rakyat. Sejarah juga mencatat, kemanunggalan TNI-Rakyat telah menghasilkan prestasi gemilang, baik dalam mempertahankan kedaulatan negara maupun dalam peran serta menjalankan roda pembangunan. Saat ini, ke depan, bahkan sampai kapanpun, tegas Presiden, kemanunggalan TNI-Rakyat, adalah pilar bagi tegak dan kokohnya TNI sebagai kekuatan militer yang tangguh, handal dan mampu menjalankan tugas pokoknya. Diinstruksikan kepada seluruh Prajurit TNI agar terus meningkatkan pengabdian, profesionalisme dan kesiapsiagaan dimana pun berada dan bertugas. “jaga dan pertahankan keutuhan dan kekompakan di seluruh jajaran TNI. Pelihara dan tingkatkan terus kemanunggalan TNI-Rakyat, jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dengan sebaik-baiknya,” tegas Presiden. “Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadilah tentara pejuang yang dicintai dan mencintai rakyat. Kepada para pimpinan jajaran TNI, untuk terus memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan Prajurit beserta keluarganya,” lanjutnya.
Pemerintah, sebut SBY, akan terus meningkatkan kesejahteraan Prajurit, sejalan pula dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Upacara Peringatan HUT ke-68 TNI yang digelar di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Boediono, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II dan pimpinan tertinggi ketiga angkatan yakni Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf (Kastaf) TNI AD Jenderal Budiman, Kastaf TNI AU Marsekal Ida Agus Putu Dunia, Kastaf AL Laksamana Marsetio, serta Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan undangan lainnya. (aan,rin,kep/pi)