Tanjungpinang, (LINGGA POS) – Tahun ini, Provinsi Kepri diprediksi sebagai daerah tercepat dalam hal penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (B0S) di seluruh Indonesia (dari 34 provinsi, red). Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Atmadinata. “Saya belum lihat rekap di pusat, namun, yang pasti setiap triwulan kita berusaha secepat mungkin menyalurkan dana BOS ke daerah-daerah (kabupaten/kota) di seluruh Kepri. Setiap tanggal 1 kita langsung transfer,” kata Atmadinata, dikutip dari Batam Today, Senin (7/10). Dijelaskannya, pada Triwulan I-2013 Provinsi Kepri dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah daerah yang menyalurkan dana BOS tercepat atau pada tanggal yang sama (2 Januari 2013). Namun DIY berada di peringkat pertama, karena lebih dahulu beberapa jam saja dari Kepri. Dan Kepri berada di posisi ke-2 tercepat. Sementara pada Triwulan II telah mengucurkan dana BOS tersebut pada 28 Maret atau sebelum tanggal pertama dari Triwulan II, yang di mulai April. Sedangkan pada Triwulan III, disalurkan pada tanggal 28 Juni atau sebelum tanggal pertama dari Triwulan III yang di mulah Juli. Berikutnya untuk Triwulan IV disalurkan pada 1 Oktober. Selama tiga triwulan tersebut, Provinsi Kepri berhasik menjadi sebagai daerah tercepat dalam penyaluran dana BOS.
TRIWULAN IV DANA BOS Rp 43,5 MILIAR. Lebih lanjut Atmadinata mengungkapkan, untuk dana BOS I – III untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP, MTs) tersedia dana sebesar Rp 39 miliar, sedangkan untuk Triwulan IV mengalami peningkatan menjadi Rp 43,5 miliar. Ini disebabkan karena sudah memasuki tahun ajaran baru dan juga jumlah siswa yang tentunya di setiap sekolah mengalami perubahan. Sebelumnya, Anggota Komisi Bidan Pendidikan DPR RI, Zulfadli meminta, agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak menggunakan dana BOS dan atau dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk dana implementasi Kurikulum 2013, karena menurut dia, dana anggaran Kurikulum 2013 sudah disedikan oleh pemerintah tersendiri. Seperti diberitakan, sedikitnya 2.000 sekolah telah mengajukan diri untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 tahun ini, dengan alasan mereka (sekolahnya) tidak termasuk dalam daftar 2.326 sekolah sasaran yang ditetapkan pemerintah dalam hal implementasi Kurikulum 2013, yang telah mulai direalisasikan pada tengah tahun ini. (ran,af,bt)
View Comments (1)
saya pesimis akan pencapaian dalam penerapan kurikulum 2013, masalahnya sepanjang pemerintah tdk merata dalam pemberian batuan sarana dan prsarana pendukung disetiap sekolah dan pembekalan pada semua komponen terutama pada guru tdk adil maka mustahil apa yang menjadi tujuan hanya sebuah patamorgana