Jakarta (LINGGA POS) – Setelah pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 bermasalah di 11 provinsi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh merasa yakin UN tahun depan akan lebih baik. Ditengah banyaknya penolakan atas penyelenggaraan UN, Nuh menegaskan harus ada evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa. Baginya, UN adalah alat ukur yang tepat. “UN tetap diperlukan dalam pendidikan dasar hingga menengah sebagai sarana mengukur prestasi siswa,” kata Nuh. Karenanya, dia ingin agar UN di masa datang semakin bisa diandalkan. Apalagi, dari hasil Konvensi Pendidikan pada 26-27 September lalu, telah memutuskan UN tetap dilaksanakan pada 2014. Hal itu disampaikannya di sela-sela peluncuran bukunya Menyemai Kreativitas Peradaban, minggu lalu.
Lebih jauh Nuh mengatakan UN cukup kredibel jika bisa dipakai untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi sehingga jenjang berikutnya tidak perlu repot dan sudah percaya dengan hasil UN. Hasil UN juga bisa digunakan untuk pemetaan, bukan saja sekedar pemetaan jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus, tetapi juga pemetaan indeks prestasi sekolah, sehingga dari situ nanti dapat dilakukan evaluasi. Dari hasil itu, kepada sekolah yang nilainya rendah pada mata pelajaran tertentu, dapat diberikan pembinaan agar kualitas pendidikan di bidan tersebut meningkat.
SNMPTN & SBMPTN. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 jo PP Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, hasil UN digunakan untuk pemetaan sarana seleksi pada jenjang pendidikan lebih tinggi serta pembinaan. Saat ini, dalam seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Jika UN nanti sudah kredibel, ke depan, dua seleksi tersebut tidak digunakan lagi. Untuk mencapai pada tahap itu tentu kualitas soal UN harus diperbaiki dan ditingkatkan. “Saat ini kami (Kemendiknas, red) terus mempersiapkan kualitas soal UN bersama pihak perguruan tinggi. Selain itu juga memperbaiki sistem pelaksanaan UN,” terang Nuh.
DISERAHKAN KEPADA DAERAH. Berkenaan dengan pencetakan dan penggandaan soal-soal UN akan diserahkan kepada daerah. Tetapi dalam hal ini masih ada pembahasan lanjutan, apakah persiapan itu bakal diserahkan kepada daerah provinsi atau per wilayah (region). “Hal itu masih dalam pembahasan,” kata Nuh. (ayu,c6,roz/jpnn)