Natuna (LINGGA POS) – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Ida Bagus Putu Dunia mengatakan, Pulau Natuna di Provinsi Kepri merupakan salah satu dari 12 pulau terluar milik Indonesia. Pulau ini memang berbatas langsung dengan Malaysia dan Vietnam. Karena berada di Laut Cina Selatan, posisi Natuna juga terbilang strategis. “Untuk menjaga Natuna, TNI AU punya landasan udara Ranai dan juga radar pengawas,” kata Putu Dunia kepada wartawan di Ranai, Natuna, Rabu kemarin. Meski begitu, dia menyebut ada fakta unik dari Natuna. Berdasarkan wilayah darat, Natuna memang milik Indonesia, namun wilayah ini masuk dalam kontrol Singapura. Bahkan, ketika TNI AU mengadakan latihan tempur bertajuk Angkasa Yuda 2013, mereka harus melaporkan kegiatan udara ke Singapura. Tujuannya agar lalu lintas pesawat-pesawat tempur udara Indonesia tidak terganggu dengan pesawat komersil yang diatur oleh Singapura. Putu Dunia sendiri optimis ini bukanlah gangguan latihan TNI AU, sebab, koordinasi antara Indonesia dan Singapura cukup lancar. Namun begitu dia tetap punya harapan suatu saat nanti pengaturan wilayah udara di Natuna dan sekitarnya berada di bawah Indonesia. “Sebab, dari sisi pertahanan juga lebih aman untuk kita,” katanya.
ADA PENGATURAN.
Dihubungi terpisah, Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda M. Syauqi menjelaskan, saat ini sudah ada aturan berupa flight information regions (FIR) untuk memperjelas batas kewenangan udara Indonesia dan Singapura di langit Natuna. “Intinya udara milik Indonesia tetap menjadi kuasa Indonesia, begitu pula sebaliknya. Jadi ata batas antar negara,” jelas Syauqi. Lanjut dia, istilah pengendali udara Natuna dan sekitarnya di tangan Singapura hanya masalah radar semata, karena radar itu punya Singapura baik komersil maupun militer hingga wilayah Natuna. “Jadi intinya tetap NKRI harga mati,”tegasnya. Meski begitu dia berharap pemerinta RI lebih memperhatikan Natuna. Misalnya dengan memperbaiki infrastruktur dan bandar udaranya. “Supaya makin banyak yang datang ke sini, biar Natuna makin ramai,” katanya. (iw,tc)