Di bidang perhubungan, telekomunikasi dan budaya misalnya, telah dibangun sebanyak 61 pelabuhan/dermaga/tambatan perahu serta subsidi awal kepada kapal rute Daik-Tanjungpinang, Pancur-Tanjungpinang (pp), pembangunan 47 tower dari 3 operator seluler untuk menjangkau seluruh wilayah Lingga. Sementara di bidang pariwisata telah memberikan perkembangan yang cukup baik dan menjadi andalan, tercatat ada 10.659 orang wisatawan yang berkunjung ke Lingga dengan berbagai even menarik yang ditaja pihak Dinas Pariwisata Lingga dan memenuhi kamar-kamar di 18 hotel/penginapan, 52 restoran/rumah makan dan pengembangan wilayah destinasi wisata yang ditopang pula dengan kegiatan budaya dan seni tradisi Melayu dengan berbagai gelar aksi dan aktraksi budaya dari 52 sanggar seni yang kreatif. Sedikitnya 4.262 buah benda cagar budaya tersimpan di Museum Linggam Cahaya, dimana saat ini masih dalam tahap pemugaran agar lebih representatif guna melestarikan peninggalan masa lalu bagi generasi yang akan datang.
Di bidang keagamaan, Melayu adalah identik dengan Islam. Berbagai program, insentif bagi guru TPA, pembinaan para Mualaf, Da’i, penyuluh agama, pelatihan-pelatihan kepada putra-putri Lingga untuk mendalami ilmu agama di Quran Centre Batam, Pondok Pesantren Gontor, Tebu Ireng, Jombang. Hingga saat ini sudah terdapat sebanyak 296 tempat ibadah, sembari tetap menjaga kehidupan kerukunan antar umat beragama di Lingga yang terdiri dari berbagai agama dan multi etnis tersebar di pulau-pulau di Lingga. “Namun, tentu tidak bisa dipungkiri, masih banyak kekurangan di sana-sini dan mungkin belum sesuai dengan diharapkan kita semua. Oleh karena itu kami mengajak kepada semua pihak untuk menguatkan komitmen kita bersama, memperbaiki segala kekurangan, merajut kembali yang terputus untuk bersatu membangun Lingga. Marilah kita tetap memupuk dan membina rasa kebersamaan, persaudaraan dan kekeluargaan ke arah cita-cita untuk kesejahteraan bersama. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar kapal yang kita (tumpangi dan kendalikan bersama,red) ini dapat melaju dan menjadikan negeri Bunda Tanah Melayu, negeri yang agamis, berbudaya dan demokratis menuju masyarakat yang sejahtera,” kata Daria. (syk,ab,arn)