Batam (LINGGA POS) – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko mengatakan, Selat Malaka merupakan lokasi vital yang kerap menjadi sasaran kegiatan teror. Karena itu diperlukan pasukan yang tangguh dalam mengamankan perairan ini, yang masuk dalam wilayah Indonesia. “Dalam kondisi teror, situasinya tentu serba tidak stabil dan tidak pasti. Pergerakannya juga cepat. Maka kita perlu pasukan yang siap siaga untuk bertindak lebih cepat dari pihak musuh. Dibutuhkan pasukan yang terlatih,” kata Moeldoko, Sabtu (30/11). Moeldoko menyampaikan hal tersebut dalam amanatnya pada upacara usai Latihan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI di atas kapal perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh, yang lego jangkar di perairan utara Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau. “Kondisi geografis Selat Malaka sangat dinamis. Arus udara dan laut (wilayah ini, red) tak mudah diprediksi,” lanjutnya. Dia juga mengatakan, pelatihan ini berlangsung di kondisi nyata dimana rawan terjadi pembajakan kapal oleh para bajak laut di perairan Selat Malaka dan sekitarnya.
TIGA PASUKAN ELIT TNI.
Seperti diketahui, Pelatihan Satgultor ini merupakan latihan gabungan unsur-unsur pasukan elit TNI, yakni dari Satuan 81 TNI Angkatan Darat (AD), Denjaka Angkatan Laut(AL), dan Denbravo TNI Angkatan Udara (AU). “Latihan kali ini berlangsung tanpa kecelakaan (zero accident), dan sesuai dengan harapan (kita),” demikian Panglima TNI dalam amanatnya. (eks/bp)