Dabo, (LINGGA POS) – Keberadaan lembaga Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di Kabupaten Lingga sangat strategis dalam upaya bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menanggulangi endemi penyakit yang belum ditemukan obatnya ini, khususnya di Kabupaten Lingga. KPA setempat secara terintegrasi dapat menjalankan perannya antara lain dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat sesuai yang dimanahkan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. KPA dalam hal ini adalah merupakan lembaga yang didirikan oleh pemerintah sebagai lembaga yang berfungsi selaku koordinator dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Bagian Monitoring dan Evaluasi KPA Kepri, Agusturahman dalam sosialisasi Penyusunan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Gapura Singkep, Dabo Singkep, Kamis kemarin mengungkapkan bahwa sebenarnya di Kabupaten Lingga sudah ada lembaga KPA Lingga yang dibentuk pada 2011 namun baru di SK-kan pada 2012. KPA Lingga memang belum dapat menjalankan tugasnya secara maksimal dikarenakan kendala keterbatasan dana. Namun, dia berharap mulai tahun ini KPA Lingga sudah dapat beraktivitas dengan baik dan melakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS utamanya kepada generasi muda di daerah ini.
2013 ADA PENURUNAN.
Dari data yang dihimpun KPA Kepri tercatat sejak periode2011-2013, jumlah penderita AIDS di Kabupaten Lingga sebanyak 34 orang. “Pada 2011 terdapat sebanyak 11 orang penderita dan pada 2012 meningkat menjadi 16 orang penderita, sedangkan pada 2013 ada penurunan dimana jumlah penderitanya sebanyak 7 orang,” terang Agusturahman. Diharapkan dengan sudah berjalannya roda kinerja lembaga KPA Lingga, jumlah penderita HIV/AIDS semakin dapat diminimalisir dan tak tertutup kemungkinan agar tidak ada lagi ditemukan penderita penyakit mematikan tersebut di Lingga. Dikutip dari Ambergristoday.com menyebutkan pada Juni 2011 saja lebih dari 30 juta orang telah tewas akibat AIDS. Sedangkan yang lainnya atau sekitar 33 orang terinfeksi dan hidup dengan HIV/AIDS dan lebih dari 16 juta anak menjadi yatim piatu akibat AIDS. Sementara tercatat lebih dari 7.000 orang yang terinfeksi HIV baru, dimana kebanyakan mereka yang terjangkit ironisnya adalah dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. (jk,bt,tn)
View Comments (1)
adanya back up dari oknum polisi atau militer justru menghambat kinerja nakes menangani kasus HIV/AIDS di lokalisasi2 terselubung. mohon pihak2 yg punya andil dapat bisa bergerak cepat. klo tidak makin banyak kasus HIV/AIDS yg tidak terdeteksi.