(LINGGA POS) – Dr Arijanto Jonosewojo, SpPD Kepala Poliklinik Komplementer Alternatif RSU Dr Soetomo, Surabaya mengungkapkan, mengosumsi obat kolesterol dalam jangka panjang bisa mengganggu fungsi hati, terutama bila dosisnya dinaikkan. Karenanya, bila sudah diberikan dalam dosis tinggi, disarankan kepada pasien penderita kolesterol dapat melengkapi terapinya dengan temulawak. “Selain untuk menjaga kebugaran, menambah nafsu makan serta mengobati hepatitis, temulawak juga bisa menurunkan LDL kolesterol dan menaikkan kadar HDL,” kata Arijanto dalam acara ‘The 1st Natural Wellness Symphosium’ di Jakarta, awal April lalu. Menurut dia, untuk mencegah terjadinya gangguan fungsi hati liver akibat mengosumsi obat kolesterol dalam jangka panjang, mengosumsi temulawak, bisa menjadi solusi karena dapat membantu menurunkan LDL kolesterol sekaligus menjadi hepatoprotektor atau penjaga hati. Dengan mengosumsi temulawak lanjut dia, hati bisa terlindungi dari efek samping simvatastin, yang dikosumsi dalam jangka panjang. Sehingga terapi ini dapat mengobati sekaligus melindungi organ tubuh lainnya.
KAIDAH 4T + 1W.
Walau tidak 100 persen aman, penggunaan obat herbal tersebut memiliki efek samping yanglebih sedikit dibandingkan obat-obatan kimia. Namun, saat mengosumsinya kaidah 4T + 1W harus dipatuhi. Yaitu, tepat penggunaannya, tepat pemakaian, tepat obat herbal serta waspada efek samping obat sehingga dengan demikian kualitas, keamanan dan khasiat obat akan tetap terjaga. (h,fer/bs) adalah Provinsi KEPULAUAN RIAU, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jambi, dan Maluku Utara. (mtvn)