Daik (LINGGA POS) – Ujian Nasional (UN) untuk jenjang SMA sederajat akan digelar serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 14 April hingga Rabu, 16 April 2014. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga, Siswandi mengatakan, untuk Kabupaten Lingga yang terdiri dari 9 kecamatan terdapat sebanyak 1.009 siswa (503 laki-laki dan 506 perempuan) peserta UN 2014 dari seluruhnya 18 SMA sederajat (SMA/MA/SMK) di daerah ini. “Kita berharap para siswa semuanya siap mental dalam menghadapi ujian nasional 2014 dan tetap rajin belajar sehingga dapat mengerjakan soal-soal dengan baik,” kata Siswandi. Dia optimis semua siswa di Lingga dapat lulus semua, merujuk dari hasil ujian sekolah dan juga hasil try out yang dilaksanakan di sekolah-sekolah yang dinilai cukup memuaskan. Saat ini naskah soal ujian untuk Provinsi Kepri telah tiba di Dinas Pendidikan (Diknas) Pemprov Kepri dan diamankan oleh pihak kepolisian. Naskah soal UN sejak Selasa (8/4) telah didistribusikan ke daerah-daerah terluar dan minimal pada Jumat (11/4) sudah tiba di masing-masing daerah di seluruh wilayah Kepri.
KRITERIA UN 2014.
Kriteria kelulusan UN tahun ini sama dengan tahun lalu, yaitu merupakan formula gabungan antara nilai UN (60 persen) dan nilai sekolah (40 persen). Bedanya, pada UN 2014 ini, nilai rapor dihargai 70 persen pada penentuan nilai sekolah. Pada 2013,komposisi nilai sekolah (NS) terdiri atas 40 persen nilai rata-rata rapor dan 60 persen nilai ujian sekolah. Pada UN 2014, komposisinya berubah pada nilai sekolah terdiri atas 70 persen nilai rata-rata rapor dan 30 persen nilai ujian sekolah. Sedangkan untuk kriteria kelulusan UN tetap sama, dengan rata-rata lebih dari atau sama dengan 5,50 dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0.
PIHAK KEPOLISIAN HANYA MENGAWASI DISTRIBUSI.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh mengatakan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Polri sejak awal tahap persiapan UN 2014 dimulai. Setidaknya Polri telah membantu mengamankan sejak percetakan kertas soal ujian dan distribusinya ke satuan-satuan pendidikan. “Polisi tidak ikut mengawasi pelaksanaannya. Itu nanti tugas pengawas. Tapi pengawasan pencetakan hingga distribusi dan pengembalian lembar jawaban polhsi selalu ikut bersama tim UN,” kata Nuh, kepada wartawan di Jakarta, Kamis kemarin. Dia memastikan, selama ujian berlangsung tidak akan ada polisi yang akan berjaga di ruangan ujian. “Pengamanan yang dilakukan polisi hanya dilakukan di luar ruang kelas. Di dalam ruangan hanya ada guru dan pengawas UN,” tukas Nuh. (arn,sp)