HARUN LAPORKAN RA KE PANWASLU LINGGA DUGAAN POLITIK UANG PEMILU 2014

Dabo (LINGGA POS) – Harun H. Gani, caleg nomor urut 1 DPC PDIP Kabupaten Lingga dari daerah pemilihan (dapil) 2, Kamis (17/4) melaporkan RA caleg nomor urut 5 dari salah satu partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 dari dapil yang sama ke pihak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lingga dengan dugaan pelanggaran politik uang (money politic). Menurut dia, RA mengaku sendiri melakukan pelanggaran dimaksud dengan membagi-bagikan uang sebesar Rp150 kepada konstituen di beberapa daerah di Lingga untuk mencoblos namanya pada Pemilu 2014 menjelang hari pencoblosan berlangsung (Rabu, 9 April 2014). “Saya membawa bukti rekaman videonya, dia mengaku membagi-bagikan uang Rp150 ribu per orang di beberapa daerah (TPS),” kata Harun sambil memperlihatkan rekaman tersebut kepada LINGGA POS di Kantor DPC PDIP, Dabo Singkep, Jumat (18/4). Menurut Harun, pihaknya juga telah membuat laporan yang sama ke Kapolres Lingga dan mengantar langsung berkas dugaan pelanggaran politik uang tersebut bersama beberapa orang pengurus DPC PDIP Kabupaten Lingga, Jumat siang. Seperti diketahui, Harun H. Gani saat ini adalah anggota DPRD Lingga dari PDIP Lingga. Dia menjadi anggota dewan itu melalui penggantian antar waktu (PAW) abang kandungnya sendiri Syafruddin H. Gani, yang dipecat dari keanggotaan partai berlogo banteng tersebut oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri karena ditengarai telah melanggar AD/ART partai. Sementara RA, adalah caleg dari salah satu parpol pemenang Pemilu 2014 di Lingga. Konon, partai yang baru pertama mengikuti ajang Pemilu 2014 ini berhasil mengantarkan 5 orang calegnya ke kursi panas mengalahkan partai Golkar, PKS dan Hanura yang digadang-gadang akan memiliki anggota parlemen terbanyak di Lingga. Dengan raihan suara lebih dari 6.000, hasil itu di dapat dari dapil 2 (Singkep, Singkep Barat, Singkep Pesisir, Singkep Selatan) dengan perolehan 3 kursi dan dari dapil 1 (Lingga, Lingga Utara, Lingga Timur, Senayang dan Selayar) dengan 2 kursi. Sementara Golkar dengan 4 kursi (dapil 2 hanya 1 kursi dan dari dapil 1 sebanyak 3 kursi). Sementara PAN tidak memperoleh satu kursi pun termasuk PBB, dan PKPI. (arn,mj,sik)