Tanjungpinang (LINGGAPOS) – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU PEMPROV KEP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dalam hal pengawasan persaingan usaha di pelbagai sektor di Kepri. Penandatanganan kerja sama kedua belah pihak itu berlangsung Rabu kemarin digedung Daerah, Tanjungpinang, yang asing-masing ditandatangai oleh M.Nawir Nessi, Ketua KPPU dan HM.Sani, Gubernur Kepri.
Setidaknya ada empat tujuan yang hendak dicapai dalam kerja sama tersebut, papar Nessi, “Untuk menjaga kepentingan umum, meningkatkan efisiensi masyarakat, mewujudkan iklim usaha melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat- sekaligus menjamin kesempatan usaha bagi pelaku usaha besar, menengah dan kecil dan mencegah praktisi dan persaingan usaha yang tak sehat”, katanya.
AMANAT UU NO.5/1999
Pencegahan yang dilakukan pemerintah bersama pemuda itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, utamanya disektor pangan, karena dinilai sektor ini kerap menimbulkan gejolak harga maupun pasokan barang termasuk juga disektor pendidikan dan kesehatan. Sedangkan sektor usaha yang dianggap berhasil dalam penerapan efisiensi ekonomi di tingkat nasional adalah sektor penerbangan, komunikasi serta pengadaan barang dan jasa. Keri khususnya Kota Batam dipilih KPPU untuk kerja sama ini menjadi etalase pasar tunggal ASEAN sekaligus dalam menghadapi implementasi ASEAN Economic Community atau Pasar Tunggal ASEAN 2015. Diketahui, dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), setiap negara saling bersaing mendatangkan investor ke negara masing-masing. Selain Kepri, beberapa provinsi lainnya yang melakukan kerja sama serupa adalah Jawa Barat, Kaltim, Sumut, Sulsel dan Sulut. “Dengan adanya kerja sama ini tentu nantinya akan melahirkan efisiensi sehingga proses pembangunan bisa berjalan dengan baik. Kami (Pemprov Kepri) siap mendukung upaya untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat, karena kita ingin persaingan usaha di Kepri berjalan dengan baik”, harap Sani (rasn, af, Tb.)