Kiruna (LINGGA POS) – Bayangkan jika Anda berada di Kiruna, kota pertambangan berjarak 145 kilometer dari Kutub Utara dan menunaikan ibadah puasa dengan tanpa mengetahui kapan matahari terbit dan tenggelam. Ya, itulah yang dihadapi oleh sekitar 700 warga Muslim dari berbagai etnis di ujung utara Skandinavia. Warga Muslim tersebut adalah pencari suaka dari negara-negara yang sedang dilanda konflik. Pemerintah Swedia mengirim mereka ke Kiruna, dan harus berada di kota itu selama pengajuan mereka sebagai warga negara diproses. “Saya makan sahur pukul 3.30 pagi,” ujar Ghasan Alankar, asal Suriah dikutip dari Aljazeera. Kata dia, tidak ada otoritas keagamaan yang memberikan informasi soal waktu sahur atau berbuka, yang tentu saja membuat warga di kota itu mengalami kesulitan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan pertama mereka. “Akhirnya kami menggunakan waktu Mekah, benar atau salah kami serahkan kepada Allah SWT,” tambah Alankar. Seperti Alankar, Muslim lainnya juga berbuat hal yang sama. Bagi sebagian Muslim yang telah lama tinggal di sana, mereka mengikuti waktu puasa yang telah ditetapkan oleh Otoritar Muslim Swedia di Stockholm. Hanya sajaKiruna terletak 1.240 kilometer sebelah selatan Stockholm, sehingga waktu fajar dan senja sangat berbeda. “Di Stockholm masih ada siang dan malam. Di Kiruna tidak ada,” ujar Hussein Halawa, Sekretaris Majelis Riset dan Fatwa Eropa (ECFR) di Dublin, Islandia. Dia diundang khusus dari Dublin ke Kiruna untuk menentukan waktu sahur dan berbuka, yang jika diterapkan maka warga Muslim di sana akan berpuasa selama 20 jam (bandingkan dengan Australia sekitar 9,5 jam, Indonesia 12-13 jam dalam menanti waktu berbuka tahun ini, red). Sebagian besar warga Muslim di Kiruna memang tidak mempersoalkan panjangnya waktu puasa dan tetap menjalankan ibadah puasanya karena keimanannya kepada Allah SWT. Jadinya mereka harus menunggu hingga pukul 03.00 pagi dan selama dua pertiga Ramadhan akan berpuasa 18 jam, selebihnya 20 jam. Namun, ada satu hari dalam Ramadhan tahun ini (Juni-Juli 2014) mereka harus berpuasa hingga 23 jam! Saat itu Kiruna sepenuhnya tidak mengenal malam. Sementara cuaca di Kiruna sepanjang musim panas ini rata-rata 25 derajat celcius, bahkan bisa anjlok menjadi 10 derajat celcius yang disertai dengan hujan deras. (teguh setiawan/ic),
Syiar Islam : RAMADHAN TANPA FAJAR & SENJA di KIRUNA
Categories:
SYIAR ISLAM
Leave a Comment
Related Post
-
IBRAHIM BAYCORA MUSLIM PERTAMA JADI KEPALA POLISI DI AMERIKA SERIKAT
(LINGGA POS) - Ibrahim 'Mike' Baycora (60), Selasa (4/2) diangkat menjadi kepala polisi di Kota…
-
INI RINCIAN BIAYA HAJI 2020
Jakarta, LINGGA POS - Kementerian Agama (Kemenag) dan Komiei VIII DPR menyetujui biaya perjalanan 8badah…
-
MUSLIMAH ASAL RUSIA, BISEMBEYEVA MENINGGAL DI USIA 123 TAHUN
Moscow - LINGGA POS - Tanzilya Bisembeyeva, seorang wanita muslim asal Rusia yang dinobatkan sebagai…