(LINGGA POS) – Wabah Ebola semakin mengganas di Afrika Barat. Lebih dari 900 jiwa telah melayang akibat wabah ini. Fakta mengenai virus Ebola seperti dikutip dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah bahwa Ebola memiliki akibat yang fatal terhadap manusia. Begitu fatalnya ancaman Ebola Virus Disease (EVD) ini, menjadikan tingkat kematiannya mencapai hingga 90 persen. Wabah EVD khususnya terjadi di pedesaan terpencil di Afrika Tengah dan Afrika Barat di daerah hutan tropis. Virus Ebola ditransmisikan dari binatang liar dan selanjutnya menyebar dari manusia ke manusia lainnya. Kelelawar buah dari keluarga Pteropodidae diyakini merupakan inang dari virus ini. Pasien yang sudah terinfeksi EVD membutuhkan perawatan intensif sepenuhnya agar dapat pulih kembali. Hingga kini belum ditemukan perawatan yang spesifik atau vaksin yang mampu digunakan sepenuhnxa pada hewan atau manusia untuk menjinakkan Ebola. Virusnya menyebar lewat darah, sekresi, organ tubuh atau cairan tubuh lain dari binatang yang terinfeksi. Di Afrika, infeksi EVD terjadi lewat binatang yang telah terinfeksi seperti simpase, gorila, kelelawar buah/hutan, monyet, kijang serta landak yang telah sakit atau mati. Sedangkan penyebaran antar manusia terjadi melalui kontak langsung kulit luka, darah,sekresi, organ atau pun cairan lain dari mereka yang sudah terinfeksi. Kontak tidak langsung dari lingkungan yang sudah terkontaminasi yang bisa menyebabkan penularan EVD. Bahkan, upacara penguburan dimana pelayat melakukan kontak langsung dengan jenazah yang mengidap Ebola bisa menyebabkan penularan EVD. Mereka yang sudah pulih dari EVD juga bisa menularkannya melalui cairan semen hingga tujuh pekan ke depan.
VAKSIN SIAP PADA 2015.
Sementara itu uji klinik terhadap vaksin EVD yang mematikan ini tengah dilakukan dan mungkin baru akan siap pada awal 2015. Hal ini ditegaskan oleh perwakilan WHO usai melakukan pertemuan maraton beberapa hari terakhir. Asisten Direktur Jenderal WHO, Marie-Paula Kieny, optimis vaksin tersebut akan tersedia pada tahun depan. Beberapa vaksin dan obat Ebola sedang terus diuji, antara lain produksi Mapp Biospharmaceutical di San Diego, Amerika Serikat. (yud/bsc,abc/tc)