Batam (LINGGA POS) – Gubernur Kepri HM Sani meminta agar bahasa Melayu dapat dijadikan muatan lokal di sekolah-sekolah, karena bahasa Melayu sudah diakui sebagai cikal bakal dari bahasa Indonesia dan sudah digunakan sejak abad ke-18. Bahkan di era zaman kolonial Belanda juga sudah menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah Bumiputera. Demikian diungkapkan Sani sempena kegiatan Pra Konvensi Hari Pers Nasional (HPN) dengan tema ‘Bahasa Melayu Untuk Indonesia Bahari dan Baharu’ di Hotel Harmoni One, Batam Center, Jumat (12/12).
Sani juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada insan pers utamanya yang bernaung dalam PWI yang telah menjadikan bahasa Melayu sebagai materi di Konvensi nantinya. Diharapkan dari hasil pra konvensi ini dapat mendorong bahasa Melayu sebagai ‘bahasa Indonesia’ dan ‘bahasa ASEAN’. “Selama ini sebenarnya kita sudah mendukung bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa Melayu, tepatnya dari pulau kecil di Kepri, yakni Pulau Penyengat Indera Sakti, negara tetangga Malaysia sendiri sudah mengakuinya,” tutur Sani saat membuka kegiatan Pra Konvensi HPN.
“Sudah saya pesankan, supaya guru-guru khususnya guru bahasa Indonesia sudah mulai membicarakan berkaitan bahasa Melayu ini ke anak didik. Nanti hasil konvensi bisa saja kita sosialisasikan ke guru bahasa Indonesia yang ada di sekolah-sekolah dan bahasa Melayu bisa dijadikan muatan lokal. Lagi pula bahasa Melayu inikan juga mudah dicernakan,” imbuhnya. BAHASA UNTUK MASYARAKAT ASEAN. “Bahasa Melayu tak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk masyarakat ASEAN,” tambah Sani. Lanjutnya, tidak hanya dalam konteks bahasa, tetapi dalam konteks pengembangan wisata atau yang berkaitan dengan kemaritiman dan Masyarakat Ekonomi ASEAN, bahasa Melayu dapat menjadi bahasa masyarakat ASEAN. (ph,af)