Tanjungpinang (LINGGA POS) – Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Sulistiyanto SE MSc menanggapi permintaan Gubernur Kepri yang menyiasati pengiriman sembako ke pulau terdepan dengan menggunakan kapal milik Angkatau Laut (AL). “Senin (19/1) lalu, sudah saya laporkan ke bapak Kasal. Saat ini sedang proses surat resmi dari Kasal,” ujar Sulistyanto. Dikatakannya, sebelumnya, Gubernur Kepri meminta bantuan untuk mengangkut kebutuhan pokok. Pihak TNI AL mendukung langkah yang diambil Pemda sesuai keperluan dan alutsista TNI AL. “Itu sesuai dengan keperluan masyarakat yang sangat mendesak. Kapal tersebut digunakan sebagai penggganti sementara kapal perintis,” katanya. Diterangkannya, saat ini pihaknya hanya bisa memperbantukan kapal sesuai dengan kebuuhan pengangkutan yang disampaikan Pemda kepada TNI AL.
“Untuk sementara satu KRI yang akan kami turunkan dalam pengangkutan sembako. Karena KRI lainnya masih konsentrasi dalam proses evakuasi AiraAsia,” terangnya. Seperti diketahui, untuk mengatasi kelangkaan sembako di pulau-pulau terdepan menjadi perhatian serius Gubernur Kepri. Ia juga akan berkoordinasi dengan Lantamal IV Tanjungpinang. Sehingga kalau memang kondisi semakin parah, kebutuhan sembako di pulau-pulau terdepau itu akan diantar dengan KRI. “Selain perang, tugas TNI adalah juga membantu pemerintah. Salah satunya adalah di saat seperti ini. Ini yang akan kami koordinasikan,” jelas HM Sani. Sementara itu ditempat terpisah, Kadisbub Kepri Muramis, mengatakan stafnya sudah menyampaikan permasalahan ini kepada Kemenhub yakni Dirjen Hubla. Pihaknya juga sudah membawa surat dari Gubernur Kepri. “Seharusnya saya yang berangkat. Tapi karena ada rapat pembahasan tarif, jadi staf yang berangkat,” jelas Muramis. Dia juga mengatakan dalam surat gubernur tersebut berisi permohonan adanya kapal Pelni yang bisa dioperasikan melayari rute di pulau-pulau terdepan untuk sementara waktu. Apalagi proses kontrak ulang pelayaran Perintis masih belum rampung. “Memang permintaan kami seperti itu. Apalagi proses lelang akan selesai pada akhir Februari depan. Dua kapal Pelni yang ada saat ini tidak bisa penuhi ekspektasi masyarakat,” jelasnya. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Lantamal IV Tanjungpinang meski masih dalam komunikasi via telpon. (bp)