(LINGGA POS) – Indonesia terpuruk enam peringkat dalam indeks kebebasan pers terbaru yang dirilis Reporters Without Borders. Dalam 2015 World Press Freedom Index, Indonesia berada di peringkat 132 dari 180 negara dengan skor total 40,75 dari nilai maksimal 100. Bandingkan dengan Afganistan dan Brunei Darussalam (peringkat 121) atau berada di atas Indonesia. Meski pun skor Indonesia tersebut naik dari angka tahun sebelumnya yang 38,15. Sementara angka yang lebih tinggi berarti kebebasan pers di negara itu berkurang. Tolak ukurnya antara lain pluralisme, independensi media, sensor mandiri serta tranparansi. Untuk indeks pelecehan, Indonesia mendapat nilai 27,08. Indeks ini mengukur level kekerasan dan pelecehan yang diterima jurnalis serta lembaga warta dalam kurun waktu satu tahun. Bahkan peringkat Indonesia lebih rendah dibanding banyak negara Afrika dan Asia. Namun, Indonesia relatif lebih unggul di kawasan Asia Tenggara. Tercatat misalnya Kamboja yang berada satu peringkat di bawah Indonesia (139), Thailand (134), Filipina (141), Malaysia (147) dan Singapura (153). (arn/bt)
INDEKS KEBEBASAN PERS INDONESIA MEROSOT
Related Post
-
MENPAN-RB : MAAF, USULAN ASN PENSIUN DAPAT RP1 MILIAR ITU SALAH KUTIP
Jakarta, LINGGA POS - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengklarifikasi…
-
AAN KURNIA DILANTIK JOKOWI MENJADI KEPALA BAKAMLA RI
Jakarta, LINGGA POS - Putra asal Dabo Singkep, Kabupaten Lingga - Provinsi Kepri Laksamana Madya…
-
MENKEU : DANA BOS 2020 NAIK MENJADI RP54,32 TRILIUN
Jakarta, LINGGA POS - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dana Bantuan Operasional Sekolah…
View Comments (1)
sangat disayangkan di zaman kebebasan pers ini masih ada oknum pers yang masih menyalahi kode etik pers.. Yaitu ketika memuat berita di media, tidak melakukan crossceck bahkan pengumpulan data yang benar. Sehingga berita yang di wartakan mengandung fitnah terhadap pihak tertentu.. Baru2 ini kami mengalami hal tersebut. Oleh oknum pers Lingga yang kami anggap tidak bertanggungjawab. Saran kami, sebelum memuat berita mohon diklarifikasi kebenarannya. Jangan mudah percaya terhadap laporan seseorang apalagi melalui handphone. Karena bisa jadi itu hanyalah fitnah belaka.