(LINGGA POS) – Zaman sepertinya makin gila. Manusia semakin mudah pula menghalalkan segala cara. Tidak ada pilihan lain bagi siapa saja selain harus selalu ekstra waspada. Ya, ini bukan cerita tentang begal, geng motor atau narkoba. Ini berita tentang … beras, makanan pokok yang saban hari dikosumsi oleh masyarakat Indonesia.
Jelas, berita ini lebih parah dari sekedar zat pengawet dan pewarna makanan yang sangat leluasa bercampur berbagai makanan manusia. Ini lebih ironis.
Bagaimana tidak, sebuah pabrik di Cina sekarang sedang memproduksi beras palsu berbahan dasar plastik!
Beras sintetis alias beras palsu ini tidak hanya didistribusikan di kota Taiyuan, provinsi Shaanxi, China, tapi juga terindikasi di ekspor ke beberapa negara dan tentu saja disinyalir sudah masuk di Indonesia. Konon, tercatat, Indonesia pernah mengimpor beras dari China (2012) sebanyak 496,6 ton dengan harga sekitar US$1,8 juta.
Dari sumber yang layak dipercaya, beras palsu ini merupakan ramuan antara ubi jalar, kentang dan plastik berjenis resin sintetis. Jenis plastik ini diyakini sangat memicu pertumbuhan kanker di tubuh manusia.
Beras plastik ini akan kentara berbeda dengan beras asli umumnya jika diperhatikan secara seksama. Dalam kondisi setelah dimasak (ditanak), ukuran beras palsu tidak mengembang seperti beras asli atau ukurannya tetap seperti dalam keadaan mentah. Selain itu, konturnya terasa sedikit kenyal (seperti ketan). Kalau dalam kondisi mentah, sulit sekali membedakan mana beras asli atau plastik.
China memang terkenal sebagai produsen barang tiruan, mulai dari otomotif, elektronik dan juga makanan. Sebelumnya, China juga dikabarkan telah membuat telur ayam palsu dan sempat beredar di Indonesia. Meski belum ada informasi pasti tentang peredarannya di Indonesia, namun ada baiknya jika Anda tetap waspada dalam membeli beras di pasar Indonesia. Terutama beras impor yang harganya lebih murah. (wp,l6)