Daik, LINGGA POS –
TERBANYAK SE-KEPRI.
Untuk program pengentasan kemiskinan melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) tahun ini, Kabupaten Lingga mendapatkan sebanyak 1.419 unit RTLH. Jumlah itu adalah yang terbanyak diterima oleh Lingga dibanding kabupaten/kota se-Kepri. Sebut saja, Karimun yang mendapatkan 975 unit, Kota Batam 747 unit, Natuna 600 unit, Bintan 450 unit, Kota Tanjungpinang 300 unit dan Anambas 250 unit. Hal itu diungkapkan Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Kepri, Naharuddin, dalam rapat koordinasi dan evaluasi bersama ketua TKPK Provinsi Kepri Soerya Respationo di Daik Lingga, Selasa (26/5). Total pagu anggaran untuk program pengentasan kemiskinan di Kepri tahun ini setidaknya menyentuh angka hingga Rp300 miliar. Dana sebesar itu berasal dari Pemprov Kepri Rp200 miliar dan sisanya dari masing-masing kabupaten/kota.
SELURUHNYA CAPAI RP1,3 TRILIUN.
Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo selaku Ketua TKPK memaparkan anggaran untuk pengentasan kemiskinan di Kepri selama 5 tahun terakhir mencapai Rp1,3 triliun. Menurutnya, program itu dilakukan bukan hanya sekedar pencanangannya saja, tetapi dalam pelaksanaannya hampir setiap tahun alokasi anggarannya terus bertambah. Khususnya untuk program RTLH yang semula sebesar Rp140 miliar, terus bertambah hingga pada 2015 sekitar Rp200 miliar. “Kalau ditotal, anggaran dari Pemprov Kepri mencapai Rp800 miliar untuk program pengentasan kemiskinan ini. Dan, jika digabung dengan anggaran dari masing-masing kabupaten/kota, hampir mencapai Rp1,3 triliun,” kata Soerya. Diakui Soerya, pada awal pelaksanaan program memang banyak terjadi berbagai kendala. Namun, dengan adanya konsep yang jelas, hal-hal tersebut dapat diatasi dengan baik dan dari hasil evaluasi masalah terbesar yang dihadapi di lapangan oleh tim TKPK adalah sulitnya mendatangkan bahan baku utamanya di daerah-daerah pulau seperti di Lingga, Natuna dan Anambas. “Hal itu tentu harus kita cari solusinya agar untuk pelaksanaan ke depan dapat berjalan dengan lebih baik,” ujarnya. (syk,tp)