Jakarta, LINGGA POS – Kementerian Sosial (Kemensos), Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) serta Badan Pusat Statistik (BPS) berencana melakukan pembaruan data jumlah masyarakat miskin. Dalam tahun ini juga data itu diharapkan dapat menggambarkan secara rinci berkenaan data masyarakat miskin di Tanah Air.
Menurut Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto, dengan demikian data tersebut akan lebih tervalidasi dibanding data sebelumnya dan akan jadi rujukan bagi pemerintah dalam menggulirkan program-program perlindungan sosial. Ia mengaku, selama ini kerap terjadi tumpang tindih data antar instansi pemerintah sehingga berdampak terhadap efektivitas perlindungan sosial. “Kami dan Kemensos sedang lakukan pemutakhiran data terbaru. Nantinya juga dimasukkan identitas dari NIK, alamat lengkap, sidik jari, hingga iris mata,” kata Bambang di kantornya seperti dikutip dari Gatranews, Rabu (3/6). Pemutakhiran data tersebut lanjutnya akan diperbarui setiap tiga tahun sekali. Dia berharap dengan pendataan itu membuat program perlindungan sosial lebih tepat sasaran. Dari hasil sebelumnya program yang dilakukan TNP2K sendiri mencapai 85 persen diterima yang berhak. “Namun, masih banyak yang harus ditangani dengan serius,” ujar Bambang. (jr/gn)