Jakarta, LINGGA POS – Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sumarna Supranata mengatakan, mulai tahun ini pihaknya bersama Kementerian Agama (Kemenag) akan mengukur profesionalisme guru dengan dua skema, akademis dan non-akademis. “Pengukuran akademis dilakukan dengan rutin menyelenggarakan uji kompetensi guru (UKG) setiap tahun, sedangkan pengukuran non-akademis dengan melakukan penilaian terhadap kinerja guru,” kata Pranata dikutip dari laman Kemendiknas, Jumat (7/8). Lanjut dia, di bawah Dirjen GTK akan dilakukan tes UKG baik kepada guru yang telah tersertifikasi atau akan disertifikasi yang berjumlah seluruhnya 3,8 juta guru, dimana 318 ribu guru diantaranya dari Kemenag.
UKG ini harus dilakukan secara rutin dan sesuai target RPJMN mengenai guru yang terdiri atas tiga poin (peningkatan profesionalisme, kualitas dan akuntabilitas UKG; kualitas LPTK; dan peningkatan pengelolaan dan penempatan guru), hingga 2019 nanti diharapkan rata-rata nilai UKG harus mencapai angka 8. Untuk pengukuran non-akademis, dilakukan dengan cara menilai kinerja guru seperti keterampilan, kehadiran dan motivasi. Jika selama ini dilakukan oleh atasan langsung (kepala sekolah, pengawas) yang dinilai bersifat subjektif, maka nantinya juga diperlukan pihak luar yang ikut menilai misalnya komite sekolah, masyarakat dan atau siswa, yang menilai kinerja guru secara objektif. (arn,msr/okz)