Jakarta, LINGGAPOS – Direncanakan lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya, pada Maret 2016 pemerintah kembali merekrut sekitar 100 ribu calon aparatur sipil negara (CASN). Nantinya mereka yang lulus akan langsung mendapatkan nomor induk pegawai (NIP) di tahun itu juga.”Sasaran pemerintah hanya ingin menunjukkan ke masyarakat tetap ada rekrumen CASN, meskipun jumlahnya relatif sedikit,” kata Asdep Koordinasi Kebijakan, Penyusunan, Evaluasi Program dan Pembinaan SDM Kementerian PAN-RB Bambang Daryanto, i dikunjungi dari JPNN, Sabtu (7/11). Adapun formasi yang dibutuhkan adalah universitas tenaga kesehatan, tenaga pendidikan dan penegak hukum. Untuk tenaga kesehatan terdiri dari bidan PTT, dokter PTT, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. “Untuk bidan PTT dan dokter PTT Kemenkes berkoordinasi dengan pemda,” kata Bambang. Sementara untuk tenaga pendidikan diprioritaskan guru 3T (terluar, terdepan, tertinggal) dengan jumlah sekitar 3.000-an dan tenaga penegak hukum sekitar 1.000-an. “Tenaga guru 3T akan kita prioritaskan berapapun yang diajukan Kemendikbud akan kita penuhi, karena ini mendukung program Presiden,” tambahnya. Selain ketiga formasi itu, pemerintah juga membutuhkan lulusan sekolah ikatan dinas seperti Sekolah Tinggi Sandi Negara milik Lemsaneg, Sekolah Tinggi Inteligen (BIN),Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (BPS) dan sekolah untuk penjaga sipir/lapas dan Imigrasi (Kemenkum dan HAM) sekitar 5.000-an, termasuk untuk sekolah D2 dan D3 Perpajakan (Kemenkeu), Sekolah pengamat gunung berapi (BMKG) dan STPDN (Kemendgri). (Arn/bp)