Lingga Pos Pertumbuhan penduduk di Batam benar-benar mengkhawatirkan seiring tingginya angka migrasi dan kelahiran anak. Bahkan jumlah penduduk Batam akan menjadi dua kali lipat hanya dalam waktu kurang dari tujuh tahun. Penduduk Batam sekarang sekitar 995.000 jiwa maka akan menjadi dua juta jiwa pada tahun 2016. Hal itu sangat memungkinkan karena angka pertumbuhan penduduk di Batam mencapai 9,8 persen per tahun. Padahal di Kepri jumlah penduduk masih 1,7 juta jiwa dengan angka pertumbuhan 4,8 persen pertahun.
Dari 995.000 penduduk Batam itu, 51 persen berusia antara 15-35 tahun atau diistilahkan pasangan usia subur (PUS). Otomatis dalam jangka lima tahun ke depan mereka akan memiliki anak. Padahal angka TFR (total fertility rate) di Batam mencapai 3,4 atau rata-rata setiap pasangan memiliki tiga hingga empat anak.
“Jika semua pasangan usia subur langsung beranak dan tidak mengindahkan program keluarga berencana, bisa dibayangkan berapa besar anggaran pemerintah untuk mensubsidi bidang kesehatan, pendidikan, tempat tinggal dan ketersediaan lapangan kerja,” kata Ipin Husni kepala BKKBN Kepri dalam diskusi bersama Ikatan Penulis KB se Kepri, Selasa (2/2) malam.
Mengingat kondisi ledakan penduduk sudah di depan mata, Ipin Husni berharap agar setiap kabupaten atau kota segera mentaati amanah undang-undang no 52 tahun 2009. Dimana setiap daerah harus mempunyai badan kependudukan dan keluarga berencana. Proses pembentukan badan di setiap daerah tingkat dua, masihdiberi waktu hingga tahun 2010 ini harus terwujud.
Saut Munthe pejabat senior BKKBN pusat yang juga hadir menjelaskan, peran pemerintah kota atau kabupaten sangat dominan dalam mendukung keberhasilan program KB. Karena pembentukan badan kependudukan dan KB otomatis ada perhatian pemda terkait anggaran.
“Yang tak kalah penting adalah diperbanyak jumlah PLKB (petugas lapangan KB) di setiap kelurahan atau desa. Karena mereka akan berkomunikasi, memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat secara langsung dan memandunya,” tambah Saut.
Sekarang di Kepri baru ada 109 motivator KB yang berasal dari honorer atau sukarelawan atau PNS yang diperbantukan. Jumlah ini sangat kurang karena idealnya dalam 2.000 penduduk ada satu petugas lapangan KB agar masyarakat terlayani dengan baik. Apalagi provinsi Kepri dengan 2.408 pulau dan penduduk 1,7 juta jiwa sekurangnya memiliki 500 petugas KB (pns) di lapangan.