(LINGGA POS) – Satu-satunya surat wasiat Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte yang ditulis 2 minggu sebelum kematiannya telah dilelang di Paris, awal Oktober tahun lalu. Napoleon yang saat itu berusia 51 tahun dan dalam kondisi lemah menulis surat itu pada 16 April 1821 saat berada di pengasingan. Dalam surat wasiat itu antara lain dia meminta agar abu jenazahnya disebarkan di Sungai Seine. Napoleon meninggal pada 5 Mei 1821.
Namun disebutkan, jenazah sang Kaisar tidak pernah ditaburkan di Sungai Seine, pasalnya, menurut pakar sejarah, raja yang baru tidak mengabulkan keinginan terakhir yang tertuang dalam surat wasiat itu dan menunda membawa jenazahnya kembali ke Perancis karena kuatir peninggalannya akan dikaitkan dengan revolusi Perancis.
‘EMOSI’ NAPOLEON.
Sekitar 19 tahun kematiannya, baru jenazahnya dibawa ke Paris dan dikebumikan di Monumen Invalides pada 1840. Pierre Gheno, pakar sejarah Perancis mengatakan, Napoleon selalu menulis tentang fakta. “Namun, di surat wasiat itu kita bisa merasakan emosinya dan ia mengatakan ingin agar abunya disebarkan di tepian Sungai Seine. Ia tahu akan meninggal,” ujar Gheno. Dalam surat itu juga dia meminta agar hartanya dibagikan kepada teman-teman dekatnya di pulau pengasingan tempat ia tinggal di Saint Helena.
Jenderal berperawakan kecil (5 kaki 2 inci) yang ditakuti itu pernah menguasai setengah Eropa dimasa kejayaanya. Namun, ia juga pernah menjadi pesakitan, sebagai tahanan Inggris selama 6 tahun menyusul kekalahannya dalam perang di Waterloo pada 1815. Napoleon dilaporkan hanya memiliki sedikit perhiasan, keramik serta lukisan pada saat kematiannya. Surat asli dengan tulisan tangannya sebelum disimpan di pusat arsip Perancis dan tidak dijual. Sementara satu-satunya salinannya ditulis oleh penasehat dekatnya diperkirakan akan terjual sekitar 120 ribu euro saat pelelangan. (bbci)