Tanjungpinang, LINGGA POS – Untuk menyukseskan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 yang akan berlangsung di 34 provinsi, termasuk Provinsi Kepri dan akan berlangsung selama 1 bulan (1 – 31/5-2016), Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri menurunkan seluruhnya 3.239 petugas. Para petugas yang terdiri dari Petugas Pencacah dan Petugas Pengawas tersebut akan mendata pelaku usaha non pertanian yang ada di 2 kota (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) dan 5 kabupaten (Kabupaten Bintan, Karimun, Natuna, Lingga dan Anambas). Demikian diungkapkan Kepala BPS Kepri, Dumangar Hutauruk.
Menurut Dumangar dari jumlah petugas Sensus Ekonomi 2016 tersebut terbanyak adalah di Kota Batam (2.084 orang), menyusul Kota Tanjungpinang 402 orang, Kabupaten Karimun 265 orang, Kabupaten Bintan 231 orang, Kabupaten Natuna 104 orang, KABUPATEN LINGGA 99 orang dan Kabupaten Anambas 54 orang. “Kita juga sudah siapkan petugas cadangan, karena siapa tahu nanti ada yang gagal dan kita akan evaluasi dan mengambil petugas yang berkualitas,” kata Dumangar.
Menurut dia, Sensus Ekonomi 2016 — yang dilaksanakan 10 tahun sekali — tidak ada kaitannya dengan pungutan pajak dan atau pungutan biaya dari para petugas sensus. “Karena itu kami menghimbau agar setiap pelaku usaha yang ada dapat menerima petugas kami yang datang dan memberikan data yang benar. Karena data tersebut merupakan potret atau kondisi dari pembangunan dan kondisi perekonomian di daerah kita (Provinsi Kepri, red) umumnya. Jadi tak perlu takutlah,” tambahnya. Adapun cakupan Sensus Ekonomi 2016 ini adalah bagi seluruh usaha/perusahaan non pertanian yang berada di lokasi tetap/permanen (mall, kantor, pasar dan lain-lain); lokasi tidak tetap (kaki lima, pasar kaget, dan lain-lain); usaha keliling; dan rumah tangga (warung), dengan pelaku usaha yakni pemerintah (sekolah, rumah sakit); lembaga non profit (tempat ibadah, organisasi sosial); korporasi (perusahaan, restoran, supermarket, hotel); rumah tangga (online, sektor non formal). (ph)